Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan siap sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan pensiun pada 1 Agustus 2015.
“Sebagai anggota TNI, saya harus siap menjalankan apa pun tugas baru yang diberikan oleh pimpinan,” kata Gatot saat ditemui di sela-sela acara Lomba Peleton Tangkas TNI AD di Lapangan Latihan Tembak di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (11/6).
Pimpinan yang dimaksudkan Gatot adalah Presiden Joko Widodo sebagai Panglima Tertinggi TNI. Pada Selasa lalu, Presiden telah mengirimkan surat kepada DPR yang isinya mengusulkan Gatot sebagai Panglima TNI. Gatot mengatakan, dirinya tidak melakukan persiapan apa pun untuk menghadapi uji kelayakan dan kepatutan di DPR serta hanya berupaya menjalani proses tersebut sebaik-baiknya.
Oleh karena masih sebatas caIon Panglima TNI, Gatot mengatakan tidak ingin muluk-muluk merancang rencana atau program-program tertentu. “Sementara ini, saya belum punya program apa-apa Jika ingin bertanya tentang program bagi TNI secara keseluruhan, silakan tanya Pak Moeldoko (Panglima TNI Jenderal Moeldoko). Saya mengurusi semua program untuk TNI AD saja,” ujarnya.
Gatot mengatakan, dirinya tidak menyangka ditunjuk sebagai calon Panglima TNI. Dia mengaku dirinya memang cukup dekat dengan Presiden, tetapi hal tersebut sama sekali tidak berpengaruh terhadap pencalonan dirinya “Kalau soal kedekatan, Presiden dekat dengan semua kepala staf TNI di semua matra,” ujarnya.
Gatot mengaku mengetahui sejumlah pihak mempertanyakan mengapa dirinya yang dicalonkan sebagai Panglima TNI. Ini karena sejak era reformasi, ada tradisi jabatan Panglima TNI digilir antar-angkatan di TNI. Sebelum Jenderal Moeldoko yang berasal dari Angkatan Darat, Panglima TNI dijabat oleh Laksamana Agus Suhartono yang berasal dari Angkatan Laut.
Namun, Gatot menegaskan, pertanyaan terkait pencalonannya sebagai Panglima TNI adalah hal yang biasa. Secara terpisah, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan menyatakan, pengusulan Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden. Menurut Luhut, pencalonan Gatot juga tak masalah karena organisasi TNI profesional dan taat komando.
Sebelumnya, secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno juga menjamin tidak akan ada gesekan karena Presiden memilih Gatot sebagai calon Panglima TNI. “Saya yakinkan, tidak akan ada polemik apa pun di internal TNI. Apa pun yang diputuskan oleh pimpinan, TNI tetap akan loyal,” katanya. (Sumber: Kompas)