
Jayapura – Bertempat di Koya Karang Distrik Muara Tami, Babinsa Koramil 1701-22/Muara Tami Serka Herman Pata bersama anggota Satgas Yonif 122/TY, telah melaksanakan anjangsana di pemukiman masyarakat Kabupaten Tolikara yang berdomisili di Kelurahan Koya Barat sekaligus memberikan bantuan berupa Alkitab dan Bola Volly kepada masyarakat Tolikara yang diwakili oleh Pdt. Ator Kokoya, Senin (25/7).
Selain memberikan bantuan Alkitab dan Bola Volly, Serka Herman Pata juga menghimbau kepada seluruh warga agar tidak mudah terpengaruh dengan adanya isu-isu tidak benar yang bertujuan hanya untuk memprovokasi masyarakat agar bisa di adu domba dengan pemerintah. Diharapkan juga agar masyarakat tidak ikut-ikutan terlibat dalam setiap aksi KNPB yang akhir-akhir ini sering dilakukan.
Serka Herman Pata juga menyampaikan kepada masyarakat Tolikara bahwa kegiatan kelompok anti pembangunan KNPB dalam setiap kesempatan berbicara selalu mengatasnamakan wakil rakyat Papua, sedangkan dalam kenyataannya apa yang dilakukan oleh KNPB tersebut hanyalah untuk kepentingan pribadi semata. Mengatasnamakan rakyat Papua ataupun Ras Melanesia hanyalah kedok untuk mencari dukungan yang ujung-ujungnya adalah mencari kedudukan dan kekuasaan.
Mari kita saat ini fokus untuk membangun Papua bersama-sama dengan penuh damai agar bisa semakin cepat terealisasi sehingga Papua tidak semakin ketinggalan dengan wilayah NKRI lainnya. Mari kita berjuang bersama-sama untuk kemajuan Papua di segala bidang. Papua butuh tenang bukan perang agar segala kebijakan dari pemerintah bisa dijalankan dengan baik dan lancar.
Aksi penolakan terhadap gerakan kelompok separatis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) semakin marak dilakukan oleh warga Papua ahir-ahir ini. Aksi penolakan tersebut juga tidak luput dari peran serta para Babinsa di wilayah masing-masing yang secara terus menerus menghimbau kepada warga masyarakat agar tidak mudah dihasut oleh kelompok yang selalu menebar janji-janji palsu tanpa bukti. Saat ini masih banyak warga masyarakat yang cuma ikut-ikutan dalam setiap aksi KNPB tanpa mengetahui arah tujuannya.