LOMBOK, tniad.mil.id – Gempa bumi kembali mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8/2018) sekitar pukul 19.46 Wita, dengan skala yang lebih besar dari sebelumnya. Gempa dengan kekuatan 7,0 Skala Richter (SR) ini berlokasi antara 8,25 Lintang Selatan dan 116,49 Bujur Timur atau sekitar 27 Km timur laut Kabupaten Lombok Utara, NTB pada kedalaman 15 km.
Diperkirakan ribuan rumah mengalami rusak berat maupun ringan, dan juga terdapat korban jiwa di seluruh Pulau Lombok. Namun kerusakan yang paling parah terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Pendataan terus dilakukan untuk memastikan jumlah korban jiwa, luka-luka maupun kerusakan bangunan akibat dari gempa tersebut.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P., yang sedang berada di Koramil 1606-02/Tanjung, Senin (6/8/2018) mengatakan, Panglima TNI sudah memberikan instruksi untuk memberangkatkan Tim Dukungan Kesehatan (Tim Dukkes) dari Batalyon Kesehatan (Yonkes) Divisi 2 Kostrad yang bermarkas di Malang.
“Alhamdulillah, mereka sudah tiba di lokasi bencana dan langsung membangun tenda Rumah Sakit Lapangan, agar dapat segera membantu warga yang membutuhkan pertolongan kesehatan,” katanya. Selain Yonkes Kostrad, juga terdapat Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI AL dan Brimob Polri.
Sementara itu, pasca gempa semalam, seluruh personel Korem 162/Wira Bhakti dan Kodim di jajaran Korem langsung melaksanakan tanggap darurat untuk melakukan pendataan dan pagi harinya mereka langsung turun ke lapangan untuk membantu mengangkat jenazah para korban maupun warga yang mengalami luka-luka dan patah tulang, baik yang ada di rumah warga maupun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung, KLU. Pendataan korban secara lengkap masih terus dilakukan, sambil mengevakuasi warga yang masih belum tersentuh pertolongan.
Pangdam IX/Udayana dan rombongan memantau langsung ke lokasi gempa di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Utara, mulai dari Kecamatan Pemenang hingga Kecamatan Bayan, untuk memastikan adanya korban dan kerusakan sebagai dampak dari bencana gempa bumi, sekaligus memberikan dukungan moril kepada warga masyarakat yang terkena musibah.
