“Generasi muda rawan untuk dicekoki doktrin-doktrin yang menyesatkan, sebagai pelajar wajib mengarahkan perhatian penuh untuk tidak ikut-ikutan dan terhanyut oleh sesuatu yang berbau extrimis, baik dengan moralitas lingkungan bermasyarakat maupun kerohanian beragama,” tutur Danramil Kepung Kapten Arm Sugito kepada sejumlah siswa/siswi MA Ma’arif Kepung dalam Program Bulan Bina Kepramukaan, Rabu (03/02).
Lebih lanjut Danramil menjelaskan bahwa keberagaman yang majemuk harus disadari sebagai warga negara Indonesia yang hidup dalam ke-Bhinneka Tunggal Ika-an dalam berkehidupan bermasyarakat. Disadari atau tidak disadari ,bangsa ini memiliki dasar negara yang berlatar belakang pada persatuan dan kesatuan bangsa, tanpa memandang segala perbedaan, baik suku, adat, ras dan agama. Perpecahan yang ditimbulkan dari perbedaan pandangan baik dilihat dari kacamata ekonomi, politik, sosial maupun budaya, berakibat fatal bagi keutuhan bangsa ini.
Program Bulan Bina Kepramukaan yang diadakan oleh UPTD Kepung, dalam hal ini Koramil 13/Kepung memberikan wawasan kebangsaan kepada para siswa/siswi untuk menyikapi situasi terkini secara nasional. Kerawanan terhadap doktrin-doktrin yang menyesatkan sekaligus merusak kedamaian yang ada di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu Koramil Kepung bekerjasama dengan UPTD Kepung memberikan wawasan kepada siswa/siswi MA Ma’arif Kepung untuk mengetahui secara luas dampak negatif yang ditimbulkan akibat ulah oknum yang tidak bertanggungjawab, dengan sengaja membenturkan nilai-nilai agama ke ranah radikalisme.
“Saya secara pribadi dan atas nama Koramil Kepung, berharap doktrin-doktrin yang menyesatkan dan dapat menimbulkan perpecahan yang berakibat konflik , lenyap dari pola pikir adik-adik (siswa/siswi MA Ma’arif),” tegas Kapten Arm Sugito.(Penrem 082/CPYJ).