Pelaksanaan Latihan Posko I Korem 161/Wira Sakti kali ini terlihat sangat istimewa. Mengapa, karena pada saat latihan tersebut mendapatkan kunjungan khusus dari Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya bersama unsur Forkopimda Provinsi NTT, Rabu (26/10).
Kehadiran Gubernur NTT terkait rangkaian dari Latihan Posko I pada kegiatan Tatap Muka antara Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Heri Wiranto, S.E.,M.M., dengan unsur Forkopimda NTT antara lain Danlanud El Tari Kupang Kolonel (Pnb) Jorry S. Koloay, Perwakilan Danlantamal VII Kupang Kolonel Laut (P) Menok Sahala, Wakapolda NTT Kombes Pol Sumartono Joachanan, Kepala Basarnas NTT I Gede Ardana. Perwakilan BPBD NTT, Kepala LPP RRI Kupang Drs. H. Salman dan sejumlah undangan lainnya dari berbagai instansi terkait.
Dalam sambutannya, Danrem menyampaikan bahwa kondisi terkini dan perkembangan situasi sesuai tema Latihan Posko I kali ini yaitu untuk menanggulangi bencana alam yang mungkin terjadi di wilayah NTT. Danrem menggambarkan tentang situasi secara geografis wilayah NTT dengan bentangan alam yang panjang baik pantai maupun pegunungan yang rawan kemungkinan terjadinya bencana alam seperti Tanah Longsor, Banjir, Gempa Bumi dan Tsunami.
Untuk itu, menurut Danrem pentingnya kegiatan latihan ini dilaksanakan sebagai kesiapan awal bagi para unsur Komandan dan Staf Korem 161/Wira Sakti dalam rangka meningkatkan kemampuan hubungan antara Komandan dan Staf guna menanggulangi bencana alam yang mungkin terjadi di wilayah NTT. Disamping itu juga untuk mengajak seluruh instansi terkait supaya memiliki kesiapsiagaan yang sama guna menghadapi kejadian tersebut bila memang benar-benar terjadi.
Sementara itu Gubernur NTT menyampaikan bahwa wilayah Nusa Tenggara Timur dengan kondisi geografisnya memang rentan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam. Menurut Gubernur, wilayah NTT sudah mengalami beberapa kali Gempa Bumi, Gunung Meletus dan juga Tsunami.
Gubernur sebut wilayah NTT sebagai wilayah berbakat bencana. Artinya bencana alam itu dekat dan ada dihadapan kita serta bisa datang secara tiba-tiba tanpa bisa kita prediksi.
Gubernur Frans Lebu Raya mengapresiasi kegiatan latihan antisipasi bencana alam oleh TNI yang dilaksanakan Kodam IX/Udayana khususnya Korem 161/Wira Sakti.
“Latihan ini sangat diperlukan sebagai bentuk antisipasi sehingga bila ada bencana yang sebenarnya semua pihak menjadi siap”, ucap Gubernur.
Gubernur juga meminta semua instansi terkait dengan penanganan bencana untuk sesering mungkin melaksanakan simulasi antisipasi bencana alam ataupun bencana lainnya, sehingga masyarakat tidak panik ketika terjadi bencana sesungguhnya serta dapat meminimalisir segala bentuk kerugian yang mungkin terjadi yang ditimbulkan akibat dari bencana tersebut.
“Kedepan perlu dilaksanakan suatu simulasi atau latihan bersama antara TNI, BPBD, Basarnas, Pemda dan instansi lainnya yang terkait dengan penanggulangan bencana alam,” ungkapnya. (Penrem 161)