
JAKARTA, tniad.mil.id- Sebagai pasukan yang bertugas melaksanakan pengamanan perbatasan RI-PNG Sektor Utara, Papua, Satgas Yonif 713/ST berhasil mengamankan 4 pucuk senjata api rakitan yang didapatkan dari hasil operasi untuk diserahkan ke Kolaksops Korem 172/PWY.
Hal ini disampaikan Dansatgas Yonif 713/ST, Letkol Inf Dony Gredinand, S.H., M.Tr.Han., M.I.Pol., dalam rilis tertulisnya di Kota Jayapura, Papua, Kamis (25/6/2020).
Diungkapkan Dansatgas, penyerahan senpi rakitan tersebut dilakukan Pasi Intel Satgas, Lettu Inf Suyono ke Kolaops Korem 172/PWY di Pos Kotis Skouw, dan diterima oleh Serka Andrianto (Batimin Intel Korem 172/PWY), pada Rabu (24/6/2020).
“Adapun ke empat senjata tersebut terdiri dari 1 pucuk senjata api rakitan laras panjang engkelop, 1 pucuk senjata api rakitan laras panjang kaliber 55,6 mm dan 2 pucuk senjata api rakitan laras pendek kaliber 7,62 mm,” ujarnya.
“Ke empat senjata api ini kami serahkan ke Dankolaksops Rem 172/PWY untuk selanjutnya dilaksanakan pendataan dan pemusnahan barang bukti,” jelas Dony.
Di tempat terpisah, Lettu Inf Suyono mengatakan bahwa selain 4 senpi rakitan tersebut, Satgas juga berhasil melaksanakan kegiatan teritorial kepada masyarakat selama menjalankan masa penugasan di wilayah perbatasan.
“Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan tugas terlihat dari perolehan senjata yang didapatkan. Di sisi lain, hal yang lebih penting adalah tidak adanya pelanggaran dalam pelaksanaan tugas,” urainya.
Dijelaskan pula, dengan kedekatan dengan masyarakat sekitar, dan seringnya memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahayanya memiliki senjata api rakitan tanpa dilengkapi dengan dokumen perizinan, makin menyadarkan warga tentang hukum.
“Tidak hanya memberikan pemahaman terhadap warga, kita juga intens melaksanakan pembinaan teritorial, bahkan ada beberapa anggota Satgas yang diakui sebagai anak angkat oleh masyarakat,” tuturnya.
“Kami berharap jika ada warga yang masih menyimpan senjata agar tidak segan-segan menyerahkan secara sukarela, karena menyimpan senjata api adalah barang yang sangat berbahaya dapat menimbulkan korban jiwa apabila disalahgunakan,” pungkasnya. (Dispenad)