Skip to main content
Berita Satuan

Helikopter Milik Puspenerbad Perkuat Pasukan Penjaga Perdamaian di Mali-Afrika

Dibaca: 169 Oleh 19 Okt 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Tiga helikopter Mil Mi-17V5 Hip milik Puspenerbad akhirnya memperkuat Satuan Tugas Helikopter (Satgas Heli) TNI Kontingen Garuda XXXVIII-A Minusma (_Multidimensional_ Integrated Stabilization Mission) dalam rangka memperkuat pasukan penjaga perdamaian PBB di Mali, Afrika.

Kontingen yang berkekuatan 140 personel (121 prajurit TNI AD dan 19 Prajurit TNI AU) telah diberangkatkan pada 18 September 2015 lalu. Sebagai Komandan Satgas yaitu Letkol CPN Zulfirman Caniago (alumni Akmil 1996) yang kesehariannya menjabat Komandan Skadron 12/Serbu Puspenerbad di Waytuba, Lampung.

Untuk mendukungnya, komposisi personel yang dikirim, 13 di antaranya berkualifikasi penerbang, disusul flight engineer (7), mekanik (6), avionik (4), dan fungsi-fungsi lainnya.

Adapun ketiga heli yang dikirim dipilih dari armada heli termuda dari 12 unit yang dimiliki Puspenerbad. Yakni heli dengan nomor HA-5156, HA-5157, dan HA-5159. Dengan beroperasi di bawah bendera PBB, otomatis ketiga heli menyandang nomor ekor PBB, masing-masing UNO-067P, UNO-068P, dan UNO-069P. Ketiga Mi-17 hasil pengadaan 2011.

Dalam menjalankan setiap misinya di Afrika, Mi-17 dilengkapi dua senapan mesin FN MAG-58 kaliber 7,62mm sebagai alat bela diri. Begitu pula setiap kru, dilengkapi rompi antipeluru serta dipersenjatai pistol dan senapan laras panjang. Serta jam terbang maksimal per bulan untuk setiap heli adalah 135 jam, sesuai aturan dari PBB.

Baca juga:  Kasad Pimpin Sertijab 7 Jabatan dan Penyerahan 2 Jabatan di Jajajaran TNI AD

Mekanisme penugasan diatur Air Operations Centre (AOC) Minusma yang bertugas mengolah dan membuat perencanaan misi. Hasilnya akan dikeluarkan dalam bentuk surat perintah terbang kepada Penerbad berdasarkan status kesiapan pesawat yang dilaporkan Satgas dan kebutuhan Minusma.

Apabila terjadi kerusakan akan diajukan perbaikan (_unscheduled maintenance_) ke AOC. Jika sparepart yang dibutuhkan tidak tersedia di gudang Satgas TNI, akan diajukan ke Mabes TNI.

Walaupun di awal penugasan cukup banyak tantangan dihadapi, seperti ritme, perbesaan suhu dan prosedur kerja PBB yang ketat, namun berkat pengalaman penugasan di tanah air dan pembekalan yang cukup dari PMPP TNI, Satgas Heli TNI Penerbad dengan cepat menyesuaikan.

Di luar tugas penerbangan, Satgas Heli TNI Penerbad melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial seperti mengunjungi tokoh masyarakat setempat, memberi bantuan pengobatan, memberikan beras dan perlengkapan sekolah untuk warga dan anak-anak setempat. (Sumber : Tribunnews.com)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel