
KARTA,tniad.mil.id – Acara adat Berdarah saat pelaksanaan hibah lahan untuk tempat pemakaman umum, dimanfaatkan Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS bersama warga masyarakat suku Dayak Iban untuk membangun persatuan dan persaudaraan.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 301/Prabu Kian Santang, Letkol Inf Andi Hasbullah dalam keterangan tertulisnya di Nanga Badau, Kapuas Hulu, Sabtu (21/9/2019).
Dijelaskan Dansatgas, upacara adat berdarah suku Dayak Iban itu dilaksanakan dalam rangka pemberian hibah lahan untuk pemakaman umum bagi umat Katolik Mumput Satu Badau, di Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, pada Jumat (20/9/2019).
Arti upacara adat berdarah, kata Andi, yaitu memotong hewan peliharaan sebagai simbol disepakatinya hibah lahan untuk tempat pemakaman yang telah diyakini secara turun-temurun dan mempunyai makna
tersendiri dalam pemakaiannya.
Selanjutnya, makna darah antara lain
sebagai pelindung dari pengaruh buruk, sebagai pemulih
hubungan yang rusak, sebagai simbol persatuan, dan
menunjukan hubungan yang bersifat sakra.
“Upacara adat diawali dengan meletakkan telur ayam kampung dan pemotongan ayam sebagai simbol masyarakat Dayak Iban,” terang Andi.
Lebih lanjut Letkol Andi menyampaikan bahwa dengan terselenggaranya kegiatan ini, selain dapat meningkatkan tali silaturahmi antara Satgas dengan berbagai lapisan masyarakat di perbatasan, juga untuk melestarikan adat-istiadat warisan nenek moyang suku Dayak khususnya warga Iban.
“Semua warga dari berbagai profesi, suku dan agama hadir pada prosesi adat berdarah tersebut dengan hidmat mengikuti prosesi adat tersebut,” imbuhnya.
Andi menyebutkan bahwa Suku Dayak Iban, adalah salah satu rumpun suku Dayak yang terdapat di Kalimantan Barat, Sarawak, Brunei dan Tawau Sabah.
“Ini menyadarkan kita akan konsep Bhinneka Tunggal Ika. Dimana keanekaragaman tersebut dapat menjadi suatu warna yang indah untuk Indonesia dimanapun kita berada,” tandasnya.
Ia pun menggarisbawahi, hal terpenting yang dapat dirasakan dalam kegiatan ini adalah terciptanya kemanunggalan antara Satgas Pamtas Yonif Raider 301/PKS dengan seluruh lapisan masyarakat.
“Harapan saya lewat tradisi adat leluhur yang dimiliki Suku Dayak Iban ini agar masyarakat lebih mencintai tanah kelahirannya,” kata Andi.
Selanjutnya Andi, berpesan agar tadisi nenek moyang ini terus dilestarikan dan dijaga. Karena keberagaman suku dan adat di Indonesia merupakan kekuatan dalam menjaga NKRI.
Sementara itu, Bapak Luter selaku Kepala Adat Desa Badau mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas Raider 301/Pks yang senantiasa mendampingi kegiatan adat masyarakat di perbatasan.
“Saya berterimakasih kepada Satgas Yonif 301 yang turut serta dalam acara adat suku kami,” ucapnya. (Dispenad)