Skip to main content
Kodam XVI/Pattimura

Hilangkan Efek Bencana di Halsel, Satgas Gulbencal Kodam XVI/Ptm Gelar Trauma Healing

Dibaca: 19 Oleh 25 Jul 2019Tidak ada komentar
Hilangkan Efek Bencana Di Halsel, Satgas Gulbencal Kodam Xvi/ptm Gelar Trauma Healing
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

 

JAKARTA, tniad.mil.id – Sebagai upaya menghilangkan efek bencana gempa gumi di Halmahera Selatan (Halsel), Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam (Satgas Gulbencal) Kodam XVI/Ptm, menggelar Trauma Healing bagi anak-anak di tenda pengungsian.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Gulbencal Kolonel Inf Endro Satoto, S.I.P., M.M.,dalam rilis tertulisnya di Halmahera Selatan, Kamis (25/7/2019).

Diungkapkan Dansatgas Gulbencal bahwa kegiatan Trauma Healing yang dilaksanakan pada Rabu (24/7/2019), merupakan salah satu yang vital dalam mengembalikan mental dan semangat masyarakat, agar mereka segera kembali ke perkampungan serta dapat beraktivitas seperti sedia kala.

“Tim Trauma Healing Sagtas Gulbencal yang terdiri dari unsur TNI, Psikiater, Dokter, Crisis Center hingga tim relawan disebar di seluruh tempat pengungsian,” ujarnya.

Dijelaskan pula, selain pemberian bantuan logistik dan pelayanan kesehatan bagi para pengungsi, kegiatan Trauma Healing penting diberikan untuk menghilangkan trauma pasca bencana.

“Kegiatan Trauma Healing atau penyembuhan efek traumatis pasca bencana alam merupakan salah satu hal yang sangat vital guna mengembalikan semangat dan mental khususnya pada anak-anak,” ujarnya.

Baca juga:  Korem 151/Binaiya Gelar Upacara Pelepasan Purna Tugas Ops Satgas Maluku

Lebih lanjut dikatakan, agar kegiatan ini tepat sasaran, tim-tim telah dibagi dan disebar ke seluruh tempat pengungsian.

“Dalam proses Trauma Healing biasanya dilakukan dengan metode mendongeng, bernyanyi hingga bermain yang mengalihkan pikiran anak-anak untuk melupakan kejadian bencana yang mereka alami, “jelasnya.

“Selain itu dalam kegiatan ini diselipkan edukasi dalam bersikap saat terjadi bencana alam, seperti melindungi kepala, tidak panik, menghindari bangunan dan berkumpul dilapangan yang dikemas dalam sebuah nyanyian yang mudah diingat,” tutur Endro Satoto.

Ditambahkan pula, tim ini juga dibekali berbagai alat bermain seperti sepakbola, boneka hingga alat mainan yang nantinya diharapkan dapat mengobati efek traumatis dengan cara bermain.

“Kita berharap dengan permainan ini, khususnya anak-anak cepat melupakannya dan kembali bersemangat menjalani kehidupannya, “pungkasnya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel