JAKARTA,tniad.mil.id – Pada defile Autsista memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 TNI, Direktorat Perbekalan Angkutan Angkatan Darat (Ditbekangad) menampilkan Prototype Dapur Mobile yang memiliki fungsi khusus untuk mendukung tugas – tugas kemanusiaan TNI AD di lokasi bencana.
Hal tersebut disampaikan pimpinan defile Alutsista Perbekalan Angkutan Angkatan Darat, Letkol Cba Teddy Rudianto, dalam rilis tertulisnya, Minggu (6/10/2019).
Diungkapkan Teddy Rudianto, selain menampilkan Prototype Dapur Mobile, Direktorat Perbekalan Angkutan Angkatan Darat juga menampilkan dua unit Swamp Boat, Jetsky dan Hovercraft Rajawali.
“Alutsista ini ditampilkan agar masyarakat juga mengetahui peralatan dan perlengkapan yang dimiliki Ditbekangad dalam mendukung tugas pokok TNI AD,” ujarnya.
Di tempat terpisah, perancang Prototype Dapur Mobile, Mayor Cba Rudi Ari Bambang Suherman, ketika dihubungi melalui telepon selurernya mengatakan petunjuk dari Dirbekangad mengingat Indonesia berada di jalur cincin api pasifik dan jalur sabuk alpide yang merupakan jalur gempa paling aktif nomor dua di dunia, serta berada diantara tiga lempeng aktif, menjadikan wilayah indonesia sangat rentan terjadi gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor,tsunami ditambah iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi sering terjadi bencana banjir.
“Mencermati kondisi seperti itulah maka dibutuhkan unit Dapur Mobile yang memiliki kemampuan khusus memasuki daerah-daerah yang terkena musibah,” urainya.
Lebih lanjut dijelaskan, kemampuan Prototype bermerk Isuzu NMR 71 ini antara lain dirancang cukup mumpuni melibas medan offroad dengan sistem penggerak four wheel drive dilengkapi peralatan recovery seperti winch yang memiliki kekuatan 20.000 LBS.
“Selain itu kendaraan ini mampu tetap berdiri tegak dengan posisi rata meskipun berada di kontur tanah yang kurang menguntungkan/miring karena dipasang 26 tabung hydrolik salah satunya dapat menyangga badan kendaraan agar tetap kokoh dan rata,” terangnya.
Kelebihan lainnya kata Rudi Ari BS, Prototype ini dirancang body extent sehingga cukup luas di ruang dapur, setelah sisi kanan dan sisi kiri dari ruang dapur bergerak keluar untuk meningkatkan kenyamanan personel dapur saat bekerja.
“Adapun para personel yang mengawakinya berjumlah delapan orang, terdiri dari satu pengemudi, satu cadangan pengemudi, dan enam orang juru masak,” tuturnya.
“Selain itu dirancang untuk mampu melayani pemasakan untuk 1000 orang dalam waktu 90 menit, sehingga cukup cepat untuk memback up makan bagi para pengungsi di lokasi bencana,” pungkas Dandenbekang 1-44-03 C/Pematang Siantar ini. (Dispenad)