Komandan Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha Letnan Kolonel Inf M. I.Gogor A. A telah melaksanakan acara Syukuran HUT Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha yang ke- 54. Acara yang di laksanakan di dalam Mayonif Mekanis 201/Jaya Yudha yang bertempat di Jalan Raya Bogor KM 26 Gandaria, Jakarta Timur. (3/8).
Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor KPTS / 529 / VII / 1961 tanggal 31 Juli 1961 dibentuklah Batalyon Jaya 1 sebagai Batalyon Organik pertama Kodam Jaya/Jayakarta yang berkedudukan di Kampung Dukuh Pasar Rebo Jakarta Timur dengan Komandan Batalyon pertama yaitu Mayor Inf Bratawinata.
Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi serta tuntutan tugas yang sangat komplek saat ini di Ibukota, maka Batalyon Infanteri 201/Jaya Yudha berubah menjadi Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha dengan dibekali alutsista berupa Panser buatan anak bangsa yaitu Panser Anoa 6×6 buatan PT.Pindad Indonesia. Dengan alutsista tersebut Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha selain kemampuan Infanteri yang dimiliki perorangan juga memiliki kemampuan daya gerak dan tempur yang cepat dengan menggunakan kendaraan lapis baja.
Tepat pada tanggal 1 Agustus 2015 Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha genap berumur 54 tahun. Pelaksanaan HUT diperingati secara sederhana oleh seluruh prajurit mulai dari kegiatan syukuran di makam leluhur kita MbahJawa Eyang Danu Kusuma. Dilanjutkan yasinan dan penjamasan Tunggul Batalyon di Mayonif dengan mengundang anak yatim sekitar pangkalan satuan serta malamnya melaksanakan Apel Kehormatan dan Renungan Suci di depan Patung Boogi yang merupakan ikon Prajurit Jaya Yudha yang Selalu Di Depan Dan Menentukan.
Kegiatan peringatan HUT ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga dan rasa memiliki prajurit terhadap satuan sehingga apabila prajurit akan melakukan pelanggaran akan berfikir beribu-ribu kali karena dapat merusak nama baik dan kehormatan satuan. Dengan bertambahnya umur satuan ini semoga menjadi momentum bagi satuan Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha untuk bekerja secara lebih professional sesuai dengan Job deskripsi masing-masing dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kasatuan Republik Indonesia.
