Skip to main content
Kodam XVII/Cenderawasih

Mayjen Joppye, Putra Daerah Pertama yang Jadi Pangdam di Papua

Dibaca: 723 Oleh 18 Jan 2017Januari 19th, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Jakarta – Kodam XVIII/Kasuari baru saja diresmikan sebagai Komando Daerah Militer wilayah Papua Barat. Panglima Kodam (Pangdam) Kasuari dijabat oleh putra daerah yakni Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau.

“Beliau putra Irian pertama yang menjadi Pangdam di daerah tempat asalnya,” ungkap Kadispen TNI AD Brigjen Sabrar Fadhilah saat dihubungi detikcom, Rabu (17/1/2017).
Kodam Kasuari baru saja diresmikan oleh KSAD Jenderal Mulyono pada 19 Desember 2016 lalu. Kodam XVIII merupakan pelebaran dari Kodam XVII/Cenderawasih Papua.

“Kodam XVIII rakyat yang minta. Karena Kodam XVII terlalu luas dan posisinya di Jayapura. Masyarakat Papua Barat justru yang meminta,” kata Joppye saat berbincang dengan detikcom di sela-sela acara Rapim TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2017).

Markas Kodam Kasuari berada di Manokwari. Meski sarana dan personel belum lengkap, Joppye menyatakan jajaran TNI AD terus melakukan peningkatan secara bertahap.

“Makodam (markas Kodam) itu pembangunan sudah 20 persen, perumahan dan kantor belum semua. Sekarang baru 17 persen. Badan pelaksana baru sekitar 10 persen. Secara keseluruhan 19 persen,” jelasnya.

Baca juga:  Danrem Danrem 173/PVT : “Hentikan Konflik dan Jangan Mau Di Adu Domba”

“Rencana diisi bertahap, setelah kantor, rumah sakit, mess jadi. Secara bertahap akan dilengkapi,” tambah lulusan Akmil 1986 itu.

Joppye merupakan perwira tinggi asal Serui, Kabupayen Kepulauan Yapen, Papua Barat. Sebelum dipercaya menjadi Pangdam Kasuari, ia menjabat sebagai Staf Ahli Panglima TNI Bidang Sosial Budaya dan HAM.

Joppye sudah bertugas di berbagai daerah. Ia pernah menjabat sebagai Kasdam V/Brawijaya, Wakil Komandan Pussenif Kodiklat TNI AD, Irdam Cenderawasih, Komandan Brigif 24/Bulungan Cakti di Kalimantan Timur, dan Dandim 0736/Batang.

“Dinas pertama saya di Kodam IV Diponegoro,” kisahnya.

Menurut mantan Komandan Yonif 401/Banteng Raiders itu, struktur di Kodam Kasuari untuk saat ini banyak mengambil dari personel Kodam Cenderawasih. Namun sejumlah asisten Pangdam juga ada yang dari Kodam-kodam lainnya di Indonesia.

“Prajurit putra daerah ada beberapa. Nanti bertahap, karena kan baru tahun ini mau ada penerimaan. Nanti penerimaan 80 persen untuk putra daerah,” terang Joppye.

“Tahun ini kalau dikasih kesempatan penerimaan prajurit baru di Kodam Kasuari,” sambungnya.

Baca juga:  Panglima TNI Ajak Mahasiswa/i Unsa Untuk Menjadi Generasi Pemimpin Bangsa

Pembentukan Kodam Kasuari disambut sukacita oleh warga Papua Barat. Banyak masyarakat yang datang saat peresmian kodam oleh KSAD akhir tahun lalu.

Joppye juga mengatakan, tak ada penolakan dari oknum-oknum tertentu di Papua Barat atas didirikannya Kodam. Masyarakat justru merasa bangga terlebih Pangdam pertama di Papua Barat diambil dari putra daerah.

“Direspons positif oleh masyarakat, oleh para kepala suku Papua Barat. Kalau kemarin respons peresmian luar biasa. Mereka bangga kodam ada. Apalagi Pangdam-nya putra daerah,” tutur Joppye.

Pembentukan satuan-satuan baru memang sedang digalakkan oleh TNI. Ini untuk melaksanakan perintah dari Presiden Joko Widodo agar daerah-daerah yang kosong segera diisi oleh satuan-satuan TNI.

Selain Kodam Kasuari, TNI AD juga baru saja meresmikan kembali Kodam XIII/Merdeka di Manado, Sulawesi Utara. Kodam Merdeka pecahan dari Kodam Kodam VII/Wirabuana. (ear/idh)

 

sumber: detik.com

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel