Skip to main content
Kodam VI/Mulawarman

Indonesia Terbebas Dari Buta Aksara

Dibaca: 38 Oleh 12 Nov 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Martapura, (12/11) Dandim 1006/Mtp Letkol Inf Ade Eka Putra, S.I.P, mengikuti Puncak Peringatan hari Aksara Internasional TA. 2015 di Kab Banjar Kalsel yang ditutup secara resmi oleh Pejabat Gubernur Kalsel Ir.Tarmizi A.Karim M.Sc, sekaligus menutup stand Pameran Bazar hasil kerajinan Handcraf warga pendidikan Non Formal dilaksanakan di ruang terbuka Hijau Ratu Zalecha Martapura Kalsel, Senin 9 November 2015 pukul 09.35 Wita lalu.

Hadir pada Acara tersebut Sekda Provinsi Kalsel Bapak Muhammad Arsyadi, Kadisdik Provinsi Kalsel Bapak Ngadimun, Forkopimda Prov Kalsel, SKPD Provinsi Kalsel, Kepala Kantor OJK Provinsi Kalsel, Penjabat Bupati Kab. Banjar Bapak Dr. Ir. Rahmadi Kurdi, M.Sc, Pejabat Walikota Banjarbaru, Pejabat Bupati Tabalong, Pejabat Bupati HST, Pejabat Bupati Tanah Bumbu, Dandim 1006/Mtp Letkol Inf Ade Eka Putra, S.I.P, Danlanud Samsudin Noor Letkol (P) Erwin, Kapolres Banjar AKBP Harun. Y. S.Ik, SH, MH, Ketua DPRD Banjarbaru, Ketua DPRD Kab Banjar, Sekda Kab Banjar, Kajari Martapura, Para FKPD dan SKPD Kab Banjar, Kepala PAUDINI Regional VI Kemdikbud, Tomas, Toga dan para Alim Ulama Kab Banjar.

Baca juga:  PERSIT KCK CAB. XXV KODIM 1002/BRB MELAKSANAKAN LOMBA ADMINISTRASI

Sebelum acara dimulai terlebih dahulu dibacakannya DEKLARASI AKSARA PBB INTERNASIONAL yang dibacakan langsung oleh perwakilan pasca buta Aksara Ibu Rohanah dan Ibu Jamiatun pada usia di atas 57 tahun.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anies Baswaden yang diwakili pejabat Gubernur Kalsel memberikan Piagam penghargaan Anugerah Aksara Madya kepada Bupati.

Dalam sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang dibacakan Pejabat Gubernur Kalsel mengatakan bahwa secara konstitusional pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah, tapi secara moral pendidikan juga tanggung jawab setiap orang yang terdidik, Itu artinya peran serta orang tua, masyarkat, wajib memberikan pemahaman terhadap orang terdidik buta aksara dengan cara praktek interaktif temu wicara.

Ditambahkan ada tiga langkah konkrit dalam mengatasi keterbelakangan terbebas dari buta aksara pada lanjut usia, dan usia rata-rata diantaranya : pertama Setiap Orang tua, perlu mengenalkan Aksara sejak usia dini dengan cara membacakan buku cerita anak-anak dan memberikan pemahaman tentang hurup, kedua Sekolah perlu membuka diri menjadi agen perubahan keberaksaraan dengan cara berkolaborasi bersama warga sekitar untuk mengelola kegiatan membaca dan ketiga yaitu Ambil peran aktif dalam kegiatan menulis dan membaca karena dengan membaca kita bisa mengenal dunia.

Baca juga:  Kasrem 091/Asn Tutup Pelatihan Kader Pertanian

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel