Skip to main content
Berita Satuan

Insiden Tolikara : Tokoh Lintas Agama dan Pemerintah Bertemu

Dibaca: 138 Oleh 22 Jul 2015Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Tokoh lintas agama, pemerintah, dan aparat di sejumlah daerah ber­temu untuk menyikapi insiden yang terjadi di Kabupaten Toli­kara, Papua. Dalam pertemuan itu, mereka sepakat, kebinekaan masyarakat Indonesia merupa­kan anugerah yang harus dijaga.

Pertemuan itu, antara lain, di­gelar di ruang pertemuan Kodam Vll/Wirabuana, Sulawesi Sela­tan pada hari Selasa tanggal 21 Juli 2015. Dalam Al Qur­an disebut bahwa Tuhan menciptakan manusia bersuku-suku, berbeda-beda, untuk saling me­ngenal. Mari kita saling menge­nal, membangun komunikasi, ka­rena banyak hal bisa terjelaskan dengan komunikasi, kata Pemimpin Pondok Pesantren IMMIM Makassar Ustaz Asnawi Marjuni dalam pertemuan itu.

Kami berharap kedamaian dan kerukunan yang selama ini sudah terjaga tetap dijaga, ujar Pendeta Untung Wijaya yang me­wakili Persatuan Gereja Indo­nesia Wilayah Sulselbar.

Senin    malam,   puluhan    aktivis   dan    tokoh    lintas    agama di Jom­bang, Jawa Timur, juga berkumpul di lingkungan komunitas Pedepokan Djagat Besi di Betek pimpinan Suudi Yatmo. Dalam, pertemuan itu, mereka menya­takan, Indonesia dapat berdiri tegak karena keragamannya.

Baca juga:  Masyarakat dan Babinsa Bangun Jalan Tani di Dusun Rea Timur

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menuturkan, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan   aparat   ke­amanan  dan  pemerintah  agar in­siden di Tolikara tidak merembet ke tempat lain.

Pembangunan

Sementara itu, sebagian warga korban insiden Jumat pekan lalu di Tolikara, yang sebelumnya mengungsi di depan Markas Koramil  Karubaga, kemarin  su­dah mulai kembali ke rumah ma­sing-masing.

Ali  Mukhtar  (38),  pemuka  aga­ma  Islam di Tolikara, mengata­kan, tinggal sekitar 200 warga yang masih mengungsi. Mereka adalah warga yang kios dan ru­mahnya terbakar pada 17 Juli 2015. Kami tadi sudah diajak me­lihat kantor lama bupati yang rencananya untuk relokasi peng­ungsian,  ujarnya.

Sebagai bagian dari proses re­konstruksi, kemarin juga telah dilakukan  peletakan  batu  perta­ma  pembangunan  mushala se­mipermanen di lapangan kora­mil. Sekarang juga kita bangun, mushala agar saudara-saudara Muslim bisa beribadah kembali, kata Bupati Tolikara Usman Wanimbo.

Toleransi beragama di Papua sejauh ini cukup bagus. Titik kecil insiden ini harus segera dipa­damkan. Kita bangun kembali semangat toleransi dan gotong royong,  ujar  Menteri  Dalam Ne­geri Tjahjo Kumolo.

Baca juga:  Alumni Akabri 1988 Bagikan 30 Ribu Lebih Paket Sembako

Untuk menjaga situasi di To­likara yang saat ini sudah kembali normal, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jen­deral Fransen G Siahaan akan membuka pos penjagaan di se­jumlah lokasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kunjungan orang dari luar Tolikara yang berpotensi mengganggu kete­nangan daerah itu.

Pos penjagaan sifatnya se­mentara. Kami bukan memba­ngun pos permanen. Langkah ini demi menjaga situasi tetap tenang, ujar Fransen. (Sumber: HU Kompas)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel