Wamena 14/10, Bertempat di daerah pegunungan yang jauh dari keramaian, hingar bingar suara mesin dan hiburan serta apabila malam menyapa hanya diterangi lilin ataupun pelita tetapi tidak mengurangi rasa syukur serta pengabdian dan rasa cintanya kepada Bumi Cenderawasih. Keinginan untuk membangun orang Papua menciptakan orang papua yang bisa membaca, menulis serta bebas dari buta aksara dan pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tepatnya di Desa Tingwi Distrik Numba Kabupaten Tolikara yang merupakan desa tertinggal di bidang pendidikan, dimana jarak tempuh dari Kota Karubaga ± 5 kilometer dengan kondisi jalan yang mempunyai medan yang terjal dan jurang yang menanti di sepanjang jalan serta apabila kondisi cuaca hujan hanya dapat ditempuh dengan ojek yang membutuhkan biaya ± Rp. 100.000,00 (Seratus Ribu Rupiah) dan apabila menggunakan mobil harus dengan sistem carter mengeluarkan biaya Rp. 1.500.000,00 (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) untuk sekali jalan.
Melihat kondisi yang memprihatinkan tersebut membuat salah seorang Babinsa yang bertugas di Koramil 1702-11/Karubaga atas nama Serda Inf. Anwar Useng begitu peduli dengan anak-anak asli putra daerah yang membutuhkan pendidikan dan pengetahuan. Karena faktor kondisi wilayah yang begitu terpencil tersebut membuat mereka tidak dapat menerima pendidikan, kalaupun harus bersekolah mereka harus menempuh jarak yang begitu jauh dan biaya yang begitu besar. Hal tersebut yang menumbuhkan inisiatif Serda Anwar Useng untuk memberikan sedikit ilmu dengan mengajarkan baca dan tulis kepada anak-anak yang berada di Kampung Tingwi dengan fasilitas seadanya, perhatian serta kepedulian kepada generasi muda kampung tersebut.
Atas ketulusan hati serta pengabdian tersebut membuat Kepala Suku Bapak Tiur Wandik meminta kepada saudara Anwar untuk tinggal bersama masyarakat asli daerah untuk membina masyarakatnya. Dengan rasa kepedulian kasih sayang serta keinginan untuk menjadikan anak asli kampung daerah Tingwi dapat membaca dan menulis yang akhirnya membuat Babinsa tersebut diangkat menjadi Anak Kepala Suku dan di buatkan tempat tinggal oleh masyarakat setempat. Selain memberikan pelajaran membaca dan menulis kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Tingwi adalah memberikan penyuluhan pertanian, adapun saat ini jumlah anak didik mencapai 30 orang. Materi yang diberikan berupa belajar membaca dan hidup sehat, yang dianggap sangat diperlukan di desa terpencil tersebut agar terhindar dari buta Aksara.
Adapun tanggapan dari Tiur Wandik selaku Kepala Suku Kampung Tingwi mengucapkan terima kasih atas kepedulian yang diberikan oleh anggota TNI, masyarakat juga sangat senang dan menerima Anwar adalah bagian dari suku kami. Dia adalah anak Kampung Tingwi dan dia adalah Anak Tolikara.