
Jakarta, tniad.mil.id – Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto, S.I.P., M.M., menjadi narasumber dalam acara Webinar yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Doktor Ilmu Manajemen Universitas Tanjungpura (Himadim Untan). Materi yang disampaikan Pangdam tentang Strategi Pengamanan Perbatasan di Kalimantan Barat dan Perkiraan Ancaman dan Penanganan di Wilayah Kodam XII/Tpr Sebagai Penyangga Ibukota Negara.
Dalam keterangan tertulis Pendam XII/Tpr, Webinar tersebut dilaksanakan pada Selasa (22/3/2022) yang mengusung tema “Optimalisasi Manajemen Potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi Kalimantan Barat Guna Mendukung Kedaulatan Energi Dalam Perspektif Ketahanan Regional Kalimantan Sebagai Ibu Kota Negara,” yang diikuti para mahasiswa program S3 Ilmu Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untan.
Kepada para mahasiswa Pangdam mengatakan, wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia khususnya di Kalimantan Barat (Kalbar) memiliki potensi ancaman yang cukup kompleks, baik dari geografi, demografi, kondisi sosial serta potensi ancaman sumber daya alam dan sumber daya buatan. Diantaranya masih adanya kegiatan ilegal di perbatasan seperti human trafficking, illegal logging, illegal mining, illegal fishing, narkotika dan sebagainya. Selain itu, potensi ancaman yang masih sering terjadi adalah penggeseran patok batas negara dan adanya blank area di wilayah perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu.
“Terdapat sepanjang kurang lebih 370 KM perbatasan kita yang tidak terjaga oleh TNI. Tidak ada sama sekali Pos Pamtas di sepanjang batas ini. Ini sangat memungkinkan terjadinya potensi pencurian kekayaan sumber daya alam kita,” katanya.
Mayjen TNI Sulaiman Agusto menjelaskan untuk mengamankan wilayah perbatasan, Kodam XII/Tpr selaku Komando Operasi selama ini telah menggelar kekuatan di wilayah perbatasan Kalbar. Baik Satgas Udara, Laut dan Darat. Untuk wilayah darat Kodam XII/Tpr menggelar dua Batalyon untuk melaksanakan operasi Satgas Pamtas, kemudian 5 Kodim di wilayah perbatasan melaksanakan operasi sebagai Satgas Teritorial.
Adapun strategi pengamanan perbatasan yang dilakukan oleh Kodam XII/Tpr, paparnya, yaitu mendukung pembangunan infrastruktur di Kalbar. Karena selain dimanfaatkan untuk publik kemajuan infrastruktur juga dapat dimanfaatkan untuk pertahanan. Seperti pembangunan bandara di Singkawang, pelabuhan internasional Kijing, jalan tol Pontianak – Mempawah, PLBN Nanga Bayan, Jagoi Babang dan Paloh, JIPP dan Jalan Administrasi serta pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan Terminal barang ekspor/impor di kawasan perbatasan.
“Untuk eksternal, Kodam XII/Tpr juga mendorong kepada Komando Atas dan Pemerintah untuk segera merealisasikan pembangunan satuan baru di Kalbar, seperti Pangkalan Udara TNI AD di Kabupaten Sintang yang pengkajiannya oleh Puspenerbad, pembangunan Pos TNI AL di sepanjang sungai di perbatasan RI-Malaysia, pembangunan ekonomi di perbatasan yang pengkajiannya oleh Wantannas RI dan Staf Khusus Presiden RI serta mendorong terwujudnya kemandirian BNPP RI, sehingga lebih fokus membangun daerah perbatasan dan mendorong penyelesaian OBP,” pungkasnya.
Selain Pangdam, ada dua narasumber lainnya yang memberikan materi pada acara Webinar tersebut, diantaranya Kadis Perindag dan ESDM Prov. Kalbar, Syarif Kamaruzaman dan Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Sampe L. Purba. (Dispenad).