
KSAD Gatot Nurmantyo Disetujui Jadi Panglima TNI
Calon panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo disetujui secara mufakat sebagai pengganti Jenderal TNI Moeldoko. Dalam fit and proper test di Komisi I DPR kemarin, kepala staf Angkatan Darat (KSAD) itu juga dinilai memiliki visi yang sejalan dengan calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN) terpilih, Sutiyoso. Sepuluh traksi secara bulat menyetujui pencalonan Gatot sebagai panglima TNI.
Fit and proper test terhadap Gatot berlangsung lama. Sesuai dengan jadwal, les seharusnya dimulai pukul 14.00, namun molor dan baru dimulai pukul 15.30. Tes secara tertutup itu baru berakhir pukul 21.15. Dalam penyampaian visi dan misi, salah satu komitmen kuat Gatot adalah penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Bukannya menyebut penguatan alutsista darat, dia menegaskan bahwa Indonesia perlu penguatan alutsista laut dan udara. Tidak ada jalan lain, membangun Angkatan Laut dan Udara secara serentak, katanya.
Menurut Gatot, pembelian alutsista yang baru juga harus dibarengi optimalisasi alutsista lama. Dia menilai, pembelian alutsista, apa pun jenisnya, harus sesuai dengan kebutuhan teknis. Pengadaan alutsista juga harus mengutamakan kemandirian industri pertahanan nasional. Pembelian dari luar baru bisa dilakukan jika dari dalam negeri belum bisa mengadakan dan mewajibkan transfer oftechnology serta transfer of knowledge. Dengan demikian, kita bisa produksi sendiri, ujarnya.
Mengenai musibah jatuhnya pesawat Hercules di Medan sehari sebelum fit and proper test, Gatot juga angkat bicara. Dia menyatakan sudah mengikat komitmen dengan komisi I terkait dengan pengadaan alutsista udara. Kalau alutsista daratkan kalau rusak bisa diperbaiki di tempat Kalau pesawat mogok, pasti jatuh. Komitmen saya dengan komisi I, pesawat udara harus baru, tegasnya.
Untuk sementara, kata Gatot, pesawat yang ada tetap harus dioptimalkan. Namun, penggunaannya harus melalui seleksi ketat dan kelayakan terbang. Tentu tidak semua pesawat lama harus di-grounded dan tidak digunakan. Kalau diberhentikan sekaligus, pakai apa nanti? Yang dilihat kelayakan. Kalau diperintahkan boleh terbang, tentu bisa terbang, ujarnya.
Visi dan misi lain Gatot adalah kedekatan TNI dengan rakyat. Menurut dia, kekuatan utama TNI adalah kemanunggalan dengan rakyat serta pembinaan teritorial secara serentak. Pembinaan itu penting dalam rangka membela negara jika keadaan sedang kritis. (Sumber: HU Jawa Pos