Skip to main content
Berita Satuan

Jatuhnya Heli TNI Diselidiki: 13 Tentara Gugur, Termasuk Komandan Korem 132 Tadulako

Dibaca: 63 Oleh 21 Mar 2016Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Tentara Nasional Indonesia akan menyelidiki penyebab jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat jenis Bell 412 EP nomor HA-5171 di Kelurahan Kasiguncu. Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu, 20 Maret 2016 sekitar pukul 17.50 Wita. Sebanyak 13 tentara gugur dalam kejadian itu.

Dalam jumpa pers di Jakarta. Minggu malam, Kepala Pusat Pe­nerangan TNI Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman mengatakan, faktor cuaca ditengarai menjadi penyebab kecelakaan. Ketika ke­celakaan terjadi, daerah sekitar Stadion Poso, yang akan dija­dikan tempat pendaratan heli­kopter, tengah dilanda hujan. Na­mun, investigasi selanjutnya atas kecelakaan itu masih akan di­lakukan TNI.

Kecelakaan itu mengakibatkan gugurnya tujuh orang dari Satgas Tinombala, yakni Komandan Re­sor Militer 132 Tadulako Kolonel (Inf) Saiful Anwar, Kolonel (Inf) Heri Setiaji, Kolonel (Inf) Ontang RP, Letkol (Cpm) Teddy S Prapat, Mayor (Inf) Fakih Rasyid, Kap­ten (Ckm) dr Yanto, dan Prada Kiki. Enam kru helikopter pun gugur, yakni Kapten (Cpn) Agung, Lettu (Cpn) Wiradi, Letda (Cpn) Tito, Serda Karmin, Sertu Bagus, dan Pratu Bangkit.

Baca juga:  Dankodiklat TNI Membuka Latihan Kesiapsiagaan Kodam VII/ Wirabuana Tahun Anggaran 2014

Danrem Tadulako Kolonel (Inf) Saiful Anwar menjabat Wa­kil Ketua  Satgas Tinombala. Ada­pun Kolonel (Inf) Heri merupa­kan pejabat dari Badan Intelijen Strategis (Bais) dan Kolonel (Inf) Ontang RP merupakan pejabat Badan Intelijen Negara (BIN).

Masih dicari

Helikopter berangkat dari De­sa Napu menuju Poso pukul 17.20 Wita. Pukul 17.55 Wita, helikopter jatuh di perkebunan kakao di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Hingga semalam, 12 jenazah korban telah diidentifikasi dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Poso. Pagi ini, semua korban akan dievakuasi ke rumah masing-masing. Sementara itu, pencarian masih dilakukan terhadap Lettu (Cpn) Wiradi.

Helikopter Bell 412 EP termasuk helikopter baru dengan tahun pengadaan 2012, kata Tatang. Ia menambahkan, helikopter yang mengalami musibah bermarkas di Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat Semarang, Jawa Tengah.

Untuk itu, langkah selanjutnya, TNI akan melaksanakan investigasi terhadap jatuhnya helikopter tersebut.

Kepala BIN Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso mengatakan. Kolonel (Inf) Ontang merupakan personel BIN yang sedang membantu di Poso.

Baca juga:  Detik-Detik Proses Evakuasi 2 Korban Kontak Tembak Di Poso

Kolonel (Inf) Ontang dan Kolonel (Inf) Saiful Anwar tinggal di Kompleks KPAD Cijantung 2, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Mereka merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1990.

Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal (Pol) Rudy Sufahriadi, yang ditemui di rumah dinas Danrem Tadulako di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu malam, mengatakan, saat kejadian, ke­adaan lokasi di sekitar kecelaka­an sedang buruk. Hal serupa di­sampaikan Kepala Penerangan Kodam VII/Wirabuana Kolonel (Czi) I Made Sutia.

Pengejaran teroris

SejaK 10 Januari 2016 ber­langsung Operasi Tinombala be­rupa operasi keamanan dan pe­ngejaran kelompok teroris pim­pinan Santoso. Operasi yang libatkan gabungan TNI dan Polri ini semestinya berakhir 10 Maret, tetapi diperpanjang dua bulan.

Wilayah operasi meliputi se­luruh wilayah Poso, sebagian Ka­bupaten Parigi Moutong, dan se­bagian Kabupaten Sigi. Namun, sejak sepekan terakhir, operasi banyak difokuskan di wilayah , Napu, salah satu wilayah lembah yang berada di Poso.

Beberapa wilayah kecamatan yang masuk dalam Lembah Napu antara lain Kecamatan Lore Uta­ra, Lore Piore, Lore Tengah, dan Lore Timur. Bersebelahan de­ngan Lembah Nalu, ada Lembah Besoa yang juga terdiri atas be­berapa kecamatan. Selain lem­bah, wilayah ini juga dikelilingi hutan dan desa-desa terpencil.

Baca juga:  Keluarga Besar Pendam Jaya Melepas Wakapendam Jaya

Operasi Tinombala berhasil membuat kelompok Santoso ter­desak, yang kini diduga mulai terpojok di wilayah Desa Torire, Kecamatan Lore Tengah. Adapun posko taktis berada di Kecamat­an Lore Piore. Pada saat menge­pung kelompok itulah, kecela­kaan tersebut terjadi.(Sumber: HU Kompas)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel