
Sekitar Agustus 2013, nama Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Dankodiklat) Letjen TNI Gatot Nurmantyo menjadi kandidat terkuat pengganti Jenderal TNI Moeldoko sebagai kepala staf TNI AD.
Namun, nasib berkata lain. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih memilih Letjen TNI Budiman, yang saat itu menjabat Sekjen Kementerian Pertahanan, sebagai pimpinan matra darat.
Gatot kemudian sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad). Sebelas bulan berlalu, mantan Pangdam V Brawijaya ini akhirnya mendapatkan jabatan yang sempat tertunda itu.
Presiden SBY telah melantik alumnus Akmil 1982 ini sebagai KSAD. Banyak kalangan optimistis TNI AD di bawah kepemimpinan Gatot akan berjalan pada koridor pembangunan kekuatan pertahanan ideal.
Sebagai salah satu jenderal terbaik yang dimiliki TNI sekarang ini, Gatot merupakan sosok prajurit profesional dan intelektual. Ia punya pandangan dan wawasan luas tentang pembangunan pertahanan.
Gatot juga cepat memahami tentang ancaman serangan terkait perang. “Beliau beberapa kali menjadi pembicara di perguruan tinggi. Pemikirannya mengenai bagaimana kita antisipasi proxy war sangat menarik,” ujar anggota Komisi I DPR Susaningtyas Kertopati mengapresiasi pemikiran dan visi sertamisi Gatot Nurmantyo. (Feber S), Sumber Koran: SuaraKarya (25 Juli 2014/Jumat, Hal. 01)