JAKARTA – tniad.mil.id – Menjalankan tugas pengamanan di perbatasan negara merupakan tugas mulia bagi prajurit dan tetap harus menghormati kearifan lokal serta menjaga nama baik pribadi, satuan dan negara.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pembinaan Mental Angkatan Darat (Kadisbintalad) Brigjen TNI Asep Syaripudin kepada personel Yonif 516/Caraka Yudha yang akan melaksanakan tugas operasi di Perbatasan RI-PNG, Selasa (18/2/2020).
Dikatakan Kadisbintalad, pembekalan mental bagi prajurit sangatlah penting, apalagi terhadap mereka yang akan melaksanakan tugas operasi yang memiliki dinamika sangat tinggi.
“Termasuk untuk menjaga moril unsur satuan yang tinggal (Korum) dan keluarganya,” ujar Asep.
“Itu sangatlah penting untuk menunjang keberhasilan penugasan mereka, dan tentunya menjaga stabilitas satuan yang ditinggalkan,”imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, selain menjaga moril personel, dengan adanya pembekalan keimanan dan ketakwaan dapat mencegah berbagai tindakan yang dapat merugikan diri sendiri, institusi maupun pihak lain.
“Pembekalan ini bukan hanya ditujukan kepada personel yang akan berangkat tugas tetapi juga kepada personel Korum dan keluarganya,”tegasnya.
“Kepada personel yang tidak ikut melaksanakan tugas operasi dan menjaga pangkalan beserta keluarganya, juga kami berikan pembekalan, agar kiranya dapat mendukung tugas rekan-rekannya dan suaminya agar selalu diberikan keselamatan dan keberhasilan tugas, “ imbuhnya.
Lulusan Akmil 1991 ini menegaskan, dalam setiap menjalankan tugas negara, harus dilandasi keikhlasan, ketangguhan mental dan mengutamakan tugas negara di atas segalanya serta berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“jika ini terpatri dalam hati setiap prajurit, tugas seberat apapun, Insya Allah, Tuhan akan selalu memberikan kemudahan dan keberhasilan serta keselamatan, “ pungkasnya. (Dispenad)