
Curah hujan yang cukup tinggi secara terus menerus di bulan Februari 2017, telah membuat sebagian besar wilayah Sayung, Demak terendam banjir. Banjir yang mengepung akibat luapan air dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Aliran air melewati Sungai Dombo Sayung maupun Sungai dari Desa Waru Mranggen.
Sampai dengan saat ini ketinggian air belum mengalami penurunan yang signifikan dan dimungkinkan ada penambahan debit air apabila terjadi hujan yang cukup deras.
Di kawasan Dukuh Lengkong, Ngepreh dan Sayung, banjir masih melanda hingga Selasa (14/2/2017) malam.
Ketinggian air di daerah ini pada Senin (13/2/2017) sore mencapai sepinggang orang dewasa. Guna membantu warga yang menjadi korban banjir, Kodim 0716/Demak menerjunkan personelnya ke lokasi banjir. Danramil 11/Sayung Kapten Arh Jayadi mengatakan, pihaknya menurunkan seluruh prajurit untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir di wilayah Sayung.
Selain itu, banjir saat ini mengisahkan banyak cerita yang menarik yang perlu diungkapkan. Dimana bencana banjir yang terjadi saat ini, membawa pengalaman tersendiri bagi warga sekitar. Karena masih banyak warga yang tidak mau dievakuasi dengan alasan masih ingin mengamankan harta bendanya.Salah satu warga Dukuh Sayung Kidul atas nama Sdri. Nur Umu Habibah (45). Dia harus dievakuasi oleh Babinsa Sayung Serka Andi Khohar bersama warga. Karena saat itu kondisi Sdri. Nur Umu Habibah mengalami sakit kejang-kejang, sehingga perlu dilakukan evakuasi secara persuasif.
Danramil mengatakan bahwa personel Kodim 0716/Demak turut membantu mengevakuasi warga sejak pukul 07.00 WIB. Saat itu ketinggian air mencapai sekitar setengah meter. Menurut Danramil 11/Sayung. Kodim 0716/Demak juga ikut mempersiapkan Posko banjir dan dapur umum untuk warga yang mengungsi. Kami sudah mendirikan Posko banjir dan dapur umum di setiap Koramil. Ini akan kami lakukan bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) serta unsur terkait untuk antisipasi banjir. Kami akan melayani masyarakat hingga banjir surut,” pungkas Danramil. (Kodim 0716/Demak)