Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Sumantri menerima peserta Diklatpim TK IV Angkatan III Badan Diklat Provinsi Sumatera di Ruang Bukit Barisan Lt I Makodam I/BB Jalan Gatot Subroto Km 7,5 Medan, Jumat (12/9)
Kasdam I/BB mengatakan selamat datang dan terima kasih atas kedatangan peserta Diklatpim TK IV Angkatan III Badan Diklat Provinsi Sumatera yang dipimpin Ketua rombongan Nurmayana Siregar, SE, M.Si ke Kodam I/BB. Rombongan Diklatpim TK IV Angkatan III Badan Diklat Provinsi Sumatera terdiri dari 35 orang yang berasal dari Kotamadya Tanjung Balai. Para peserta berasal dari latar belakang pemimpin kedinasan pada masing-masing instansi di lingkungan Kotamadya Tanjung Balai. Diharapkan para peserta juga dapat menularkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sehingga tercapai sinergitas yang saling melengkapi dan saling memperkuat untuk bangsa dan negara. Sebagai pemimpin harus mempelajari sejarah berdirinya NKRI. Indonesia terdiri dari beribu pulau dan bermacam-macam suku.
Lebih lanjut Kasdam I/BB menyampaikan wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan. Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata. kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi/perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan. Tekad perjuangan itu lebih tegas lagi dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.