Kasdam XVII/Cenderawasih Terima Kunker Tim Wantannas RI

Jakarta, tniad.mil.id – Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Brigjen TNI Yudha Medy Dharma Zafrul, S.I.P. mewakili Pangdam menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Ketua Tim Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) RI, Marsda TNI Maman Suherman, S.AP., M.Si. beserta rombongan, di Makodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Papua, pada pertengahan pekan ini.

Pada kunjungan tersebut, Ketua tim Wantannas RI menjelaskan bahwa kedatangannya adalah dalam rangka memantau kondisi dan perkembangan di wilayah Papua, serta guna mempelajari permasalahan yang terjadi.

“Kedatangan kami untuk mengkaji permasalahan Geopolitik, sosial, UMKM dan demokrasi di Papua,” terangnya. “Nantinya akan dibuat suatu mitigasi tentang problem yang ada di Papua ini. Kemudian langsung kami laporkan kepada Presiden. Sehingga data yang dikumpulkan dari Kodam XVII/Cenderawasih ini bisa melengkapi untuk bahan masukan ke Presiden,” imbuhnya.

Menanggapi itu, Kasdam menyampaikan bahwa strategi Kodam XVII/Cen dalam penanganan Papua, adalah melalui pendekatan pembangunan kesejahteraan bagi masyarakat dan percepatan pembangunan dalam mendukung Pemda, serta penanganan di wilayah perbatasan RI. Kasdam juga menyebut Inpres Nomor 9 tahun 2020 dimana didalamnya terdapat instruksi untuk 44 Kementerian dan Lembaga bersama TNI Polri, untuk melakukan terobosan-terobosan guna menyelesaikan permasalahan di Papua.

“Kami ingin agar Papua dapat dilihat lebih detail, seperti geografi dan demografi. Sehingga kami bisa menjangkau yang di pelosok atau terpencil, termasuk anak-anak. Apalagi jumlah Satgas untuk menjangkau mereka juga sangat terbatas,” ungkap Kasdam.

Kasdam juga menegaskan perlunya kurikulum pendidikan yang bukan hanya fisika, matematika dan sebagainya. Namun juga pelajaran bertani, bercocok tanam dan perikanan, sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat.

“Dengan adanya pembekalan kepada Satgas untuk mengajar, akan menciptakan generasi Papua yang baru yang mempunyai tolak ukur untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di tanah Papua,” tutup Kasdam. (Dispenad)