Skip to main content
Berita Satuan

Kelompok Bersenjata Segera Ditemui

Dibaca: 6 Oleh 06 Agu 2014Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAYAPURA, KOMPAS – Ke­polisian Daerah Papua dan Ko­mando Daerah Militer XVII/Cenderawasih bersepakat, ber­sama sejumlah tokoh agama dan Lembaga Masyarakat Adat Pro­vinsi Papua akan menemui lang­sung kelompok bersenjata, yang selama ini diduga menebarkan teror di Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Kelompok bersenjata, ba­gian dari Organisasi Papua Mer­deka, itu diduga dipimpin oleh Enden Wanimbo.

“Kami ingin mengedepankan penegakan hukum dengan lang­kah persuasif. Namun, penegak­an hukum tak akan dihentikan. Mereka harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Jika kelom­pok Enden memasuki wilayah Pirime, Makki, dan Tiom, kami akan menindaknya,” kata Pangli­ma Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Christian Zebua di Jayapura, Selasa (5/8).

Hal senada dikatakan oleh Ke­pala Polda Papua Brigadir Jenderal (Pol) Yotje Mende. Upaya di­alog dengan menggunakan tokoh adat dan agama adalah solusi yang tepat dan efisien untuk me­nyelesaikan masalah teror di Lanny Jaya.

Alex Mauri, seorang tokoh aga­ma di Lanny Jaya, mengatakan, ia memiliki hubungan yang baik de­ngan Enden. “Senin lalu saya masih mengontaknya. Dia me­minta saya menyediakan amunisi untuk menyerang aparat TNI dan Polri. Namun, saya menolak permintaannya,” ujarnya.

Baca juga:  Cegah Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas, Korem 133 Gelar Pemeriksaan Randis

Alex menuturkan, ia akan ber­upaya mengajak Enden dan se­mua anak buahnya untuk meng­hentikan aksi teror itu dan segera menyerahkan diri kepada aparat keamanan. “Apabila upaya kami gagal, aparat keamanan silakan segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan tindakan kriminal mereka,” ujarnya.

Polisi tembak warga

Seorang polisi di Kabupaten di Waropen, Papua, Brigadir Satu Levidon Peday, pada Senin ma­lam menembak kepala seorang warga, Yakob Didam, di Kam­pung Botawa, Waropen. Saat ini korban mendapat perawatan di Rumah Sakit Serui.

Sebelum terjadi penembakan, Levidon dan korban menikmati minuman beralkohol. Lalu terja­di pertengkaran di antara ke­duanya. Levidon yang dalam ke­adaan mabuk dan emosi kemu­dian mengeluarkan senjatanya dan menembak korban.

“Keduanya dalam kondisi ma­buk. Kami telah menahan oknum polisi itu di Polres Waropen. Ka­mi akan memeriksa Levidon le­bih lanjut,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Sulistyo Pudjo Hartono di Jayapura, Selasa Peluru yang di­duga mengenai kepala korban berasal dari pantulan di dinding.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Edi Saputra Hasibuan, minta Levidon ditindak. (FLO), Sumber Koran: Kompas (06 Agustus 2014/Rabu, Hal. 23)

Baca juga:  Pelestarian Dan Penghijauan Lingkungan Tanggung Jawab Kita Bersama

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel