
JAYAPURA, KOMPAS – Kepolisian Daerah Papua dan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih bersepakat, bersama sejumlah tokoh agama dan Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua akan menemui langsung kelompok bersenjata, yang selama ini diduga menebarkan teror di Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Kelompok bersenjata, bagian dari Organisasi Papua Merdeka, itu diduga dipimpin oleh Enden Wanimbo.
“Kami ingin mengedepankan penegakan hukum dengan langkah persuasif. Namun, penegakan hukum tak akan dihentikan. Mereka harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Jika kelompok Enden memasuki wilayah Pirime, Makki, dan Tiom, kami akan menindaknya,” kata Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Christian Zebua di Jayapura, Selasa (5/8).
Hal senada dikatakan oleh Kepala Polda Papua Brigadir Jenderal (Pol) Yotje Mende. Upaya dialog dengan menggunakan tokoh adat dan agama adalah solusi yang tepat dan efisien untuk menyelesaikan masalah teror di Lanny Jaya.
Alex Mauri, seorang tokoh agama di Lanny Jaya, mengatakan, ia memiliki hubungan yang baik dengan Enden. “Senin lalu saya masih mengontaknya. Dia meminta saya menyediakan amunisi untuk menyerang aparat TNI dan Polri. Namun, saya menolak permintaannya,” ujarnya.
Alex menuturkan, ia akan berupaya mengajak Enden dan semua anak buahnya untuk menghentikan aksi teror itu dan segera menyerahkan diri kepada aparat keamanan. “Apabila upaya kami gagal, aparat keamanan silakan segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan tindakan kriminal mereka,” ujarnya.
Polisi tembak warga
Seorang polisi di Kabupaten di Waropen, Papua, Brigadir Satu Levidon Peday, pada Senin malam menembak kepala seorang warga, Yakob Didam, di Kampung Botawa, Waropen. Saat ini korban mendapat perawatan di Rumah Sakit Serui.
Sebelum terjadi penembakan, Levidon dan korban menikmati minuman beralkohol. Lalu terjadi pertengkaran di antara keduanya. Levidon yang dalam keadaan mabuk dan emosi kemudian mengeluarkan senjatanya dan menembak korban.
“Keduanya dalam kondisi mabuk. Kami telah menahan oknum polisi itu di Polres Waropen. Kami akan memeriksa Levidon lebih lanjut,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Sulistyo Pudjo Hartono di Jayapura, Selasa Peluru yang diduga mengenai kepala korban berasal dari pantulan di dinding.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional, Edi Saputra Hasibuan, minta Levidon ditindak. (FLO), Sumber Koran: Kompas (06 Agustus 2014/Rabu, Hal. 23)