Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung tatap muka bersama Keluarga Besar TNI (FKPPI dan PPM) Se-wilayah Sumut di Balai Prajurit Gatot Subroto, Medan, Jumat (30/9).
Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung menyampaikan tujuan kegiatan tatap muka bersama Keluarga Besar TNI (FKPPI dan PPM) Se-wilayah Sumut adalah untuk membangun komunikasi dan hubungan silaturrahmi sebagai upaya memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan seluruh keluarga besar TNI.
Dengan demikian akan terwujud saling pengertian, kesepahaman dan kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan.
Selanjutnya Pangdam I/BB mengatakan ancaman nyata yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini yang sudah masuk ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara serta masuk ke kehidupan keluarga adalah penyalahgunaan Narkoba, terorisme dan SARA.
“Akibat penyalahgunaan Narkoba, 15.000 jiwa meninggal setiap tahun. Dan pada tahun 2015 diperkirakan 5,1 juta penduduk menyalahgunakan Narkoba,”tegasnya.
Di Sumatera Utara juga baru-baru ini telah terbongkar gudang Narkoba di Jalan Setia Luhur Lingkungan XI Kelurahan Dwikora Kecamatan Helvetia Medan.
Untuk terorisme, teror bom yang terjadi di Gareja Katolik Medan pada Minggu, 28 Agustus 2016 lalu.
Sedangkan kerusuhan SARA dalam konflik sosial terjadi pembakaran Klenteng di Tanjung Balai pada 30 Juli 2016 dan bentrok Tanah Karo pada 29 Juli 2016.
Lebih lanjut Pangdam I/BB berharap kepada seluruh anggota dan keluarga besar FKPPI dan PPM untuk dapat memberikan keteladanan sebagai pemuda yang mempunyai integritas yang mengedepankan toleransi dan harmonisasi di dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Prov. Sumut Drs. Zulkarnain Nasution M.A, menyampaikan potensi radikalisme dan terorisme di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.
Drs. Zulkarnain Nasution M.A mengatakan peran serta para tokoh agama dalam pencegahan radikal terorisme yaitu harus mengembangkan pemahaman keagamaan yang moderat yang selaras dengan wawasan kebangsaan dan cinta NKRI.
Demikian juga mengedepankan pengajaran keagamaan yang menampilkan agama sebagai sumber cinta kasih sayang dan perdamaian.
“Bentengi umat dan masyarakat dari berbagai provokasi, hasutan dan pola rekruitmen teroris di lingkungan masyarakat. Termasuk juga memberdayakan rumah ibadah, adat dan sosial di tengah masyarakat sebagai tempat yang efektif dalam penyampaian pesan perdamaian.dan terlibat aktif dalam meluruskan pemahaman radikal dan kekerasan dengan memberikan pencerahan pengetahuan keagamaan,”tegasnya.
Kegiatan tatap muka bersama Keluarga Besar TNI (FKPPI dan PPM) Se-wilayah Sumut dihadiri 260 orang dari perwakilan masing-masing daerah di Sumatera Utara.