Kediri ( 20/05). 2 hari sudah, 160 siswa siswi dari berbagai sekolah yang ada di Kota Kediri, dibina ,dididik dan dilatih ,di lereng gunung Klotok. Serangkaian materi yang membawa atribut Cinta Tanah Air dan Bela Negara, disodorkan pelatih dan pembina Kodim 0809/Kediri, dengan interaktif, pada Kamis (19/05/2016)
Dari jurit malam yang menelusuri areal pemakaman bukit maskumambang, hingga lintas alam yang melewati hamparan kawasan bebas polusi di lereng gunung klotok ,hingga pelatihan baris berbaris dan wawasan kebangsaan, telah dilewati. Dan hari ini, semuanya akan berakhir ,tetapi semangat persatuan dan kesatuan yang sudah dijalin selama 2 hari berkumpul, tetap menjadi pikiran setiap peserta Kemah Bakti Bela Negara.
“Uang bisa hilang ditengah jalan, atau barang bisa tertinggal disuatu tempat, tetapi pikiran dan pandangan yang bercirikan manusia Indonesia, harus selalu dan tetap ada. Karena bangsa ini menjadi dibangun berdasarkan suatu budaya yang berkembang, semangat berjuang tanpa menyerah, kehidupan sosial yang berlandaskan nilai-nilai religi, serta azas kebersamaan, dan semua itu termuat dan terkandung pada Pancasila,” kata Kapten Inf Tugas M.Ali (mewakili Dandim Kediri), pada amanah penutupan Kemah Bakti Bela Negara di bumi perkemahan mojoroto Kota Kediri, sore ini.
Penutupan Kemah Bakti Bela Negara tersebut, selain diikuti anggota Kodim 0809/Kediri, juga dihadiri Kapolsek Mojoroto, Kompol Priyo Sulistyono (mewakili Kapolresta Kediri), dan Kakesbangpolinmas Kota Kediri, Drs.Sutanto.
“Tiket persatuan dan kesatuan anak bangsa, pada dasarnya sudah dipegang masing-masing pribadi sejak ia dilahirkan. Hanya saja ,ketika akan memasuki stadion kebersamaan, kadangkala tiket itu diabaikan saja, karena dalam perjalanan dibuang begitu saja, ketika melihat spanduk-spanduk doktrin pemecah keutuhan bangsa, di sepanjang kanan kiri jalan,” kata Kapten Inf Tafsir ,pada taklimah perpisahan.( Penrem 082/CPYJ )