
Kodam V/Brawijaya siap mengerahkan para Babinsa (Bintara Pembina Desa) untuk membantu mengawasi peredaran beras di Jawa Timur. Para prajurit TNI yang bertugas di lapangan itu akan membantu mengamankan hasil panen para petani agar terhindar dari praktek penyimpangan.
Menurut Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Sumardi kebijakan terkait pengawasan beras itu merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama yang telah ditandatangani Kementerian Pertanian dan Perum Bulog bersama TNI Darat.
Harga beras rawan rentan untuk dipermainkan. Kita siap melakukan antisipasi dan personil kami tidak akan pernah tidur untuk itu, ujarnya di Surabaya, Kamis, 20 Agustus 2015.
Selain melakukan pengawasan terhadap peredaran beras, para Babinsa itu juga diwajibkan ikut memantau kemungkinan terjadinya peredaran pupuk oplosan di wilayahnya masing-masing. Mereka diminta untuk membantu mengungkap aksi kejahatan yang banyak mempengaruhi produktifitas para petani tersebut.
Sejauh ini, pihaknya sudah menerjunkan para Babinsa untuk mengawasi penggilingan padi yang ada di Jawa Timur. Mereka akan memastikan bahwa hasil penggilingan beras itu, minimal 50 persen diantaranya dipasok ke gudang Bulog dengan harga Rp 8.900 perkilo.
Hanya sisanya yang 50 persen saja yang dijual ke pasaran bebas. Dengan cara itu, jumlah beras yang dijual ke tengkulak bisa ditekan sehingga tidak akan ada lagi permainan harga di pasaran bebas.
Terkait dengan kebijakan tersebut, pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada para pemilik penggilingan padi. Dia kemudian mencontohkan sosialisasi yang dilakukan terhadap 50 pemilik penggilingan padi di Kabupaten Lamongan.
Hingga saat ini, dari target 500 ribu ton beras yang harus diserap Bulog Jawa Timur, jumlah yang berhasil dikumpulkan baru 192 ribu ton beras. Keterlibatan prajurit TNI itu nantinya diharapkan bisa merealisir target yang ditetapkan hingga akhir tahun tersebut.
Sementara itu, Komandan Komando Latihan Komando Armada RI Kawasan Barat (Dankolatarmabar) Kolonel Laut (P) Gregorius Agung WD, membuka On The Job Trainning (OJT) Bintara Remaja serta Latihan Dalam Dinas (LDD) Menembak di Gedung Nanggala, Markas Komando (Mako) Koarmabar, Jakarta Pusat.
Dalam amanatnya, Dankolatarmabar antara lain mengatakan bahwa OJT Bintara Remaja merupakan bentuk kegiatan untuk memberikan pembekalan kepada Bintara Remaja berupa pengetahuan tentang organisasi dan prosedur yang berlaku di Armada Barat.
Selain itu juga, untuk memberikan pengetahuan tentang peraturan dinas dalam secara umum baik di lingkungan staf atau di KRI serta pengetahuan umum sebagai bekal dalam melaksanakan tugas yang akan datang.
Lebih lanjut Dankolatarmabar menyampaikan, LDD menembak bertujuan untuk melatih kembali para peserta latihan guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan senjata laras panjang dan pistol sesuai prosedur sehingga dapat mencapai keahlian menembak yang lebih baik. (Sumber: SuaraKarya)