
Rabu, 19 Februari 2014 10:55 Merdeka.com – Kopassus TNI AD mengirimkan Tim Satgas Bencana ke Gunung Kelud, Jawa Timur. Tim Kopassus yang dipimpin Mayor Inf Wahyu Yuniartoto masuk ke lokasi yang mengalami kondisi paling parah di desa Sukomoro Kecamatan Puncu, Kediri.
Desa Sukomuro berjarak sekitar 7 km dari Puncak Kelud. Kondisinya sangat mengenaskan seluruh area kampung saat itu lumpuh total, pada Sabtu (15/2). Sumber air bersih tersumbat, sinyal HP tidak ada dan listrik padam.
Dengan perhitungan dan analisa yang matang, dengan cepat Mayor Wahyu memerintahkan anggota medis yang dipimpin oleh dokter Chandra menyisir di sepanjang lorong desa Sukomoro.
Beberapa menit kemudian salah satu personel medis Satgas Bencana Kelud meniupkan peluit 3 kali berturut turut. Hal ini menandakan ada warga yang perlu mendapatkan pertolongan medis dengan cepat.
Anggota satgas segera merapat ke arah sumber suara peluit dan betapa kaget anggota mereka mendapati nenek Dul terbaring lunglai dan lemah. Rupanya Nenek Dul tertinggal saat warga lain buru-buru mengungsi, Kamis (15/2).
Mayor Wahyu segera memerintahkan dokter melakukan evakuasi nenek Dul ke tempat yang lebih aman untuk di tangani secara medis. Tandu dan alat infus segera dikeluarkan dari mobil ambulans untuk mengangkut nenek Dul.
“Saat diajak berkomunikasi nenek tersebut hanya bisa bicara “Ngelih ngelih. sek ngelak ” dalam bahasa Indonesia artinya lapar, lapar dan haus,” kata Mayor Wahyu dalam rilis dari Penerangan Kopassus.
Nenek Dul tampak sangat pucat dengan mata yang memutih. Tim Kopassus segera memberikan pertolongan pertama.
Setelah mendapatkan pertolongan, diberi minum dan infus, Nenek Dul segera ditandu di bawa ke jalan besar yang berjarak 1 km dari lokasi.
Setelah beberapa saat dirawat di posko kesehatan Kopassus, kondisi Nenek Dul dilaporkan sudah stabil. [ian]