
Pembangunan kekuatan dan kemampuan TNI di era saat ini telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, namun pada sisi lain, secara jujur harus kita akui bahwa di tengah kesibukan kita melaksanakan tugas, masih terdapat penyimpangan perilaku dan sikap-sikap primitif prajurit, yang melanggar kaidah – kaidah norma, moral, sosial dan keagamaan. Hal itu disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dalam amanatnya pada upacara Operasi Penegakan Ketertiban dan Yustisi tahun 2014 yang dibacakan oleh Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Eko Wiratmoko. Bertempat di halaman Makodam. Rabu (22/01).
Dalam amanatnya Panglima TNI mengatakan bahwa penyimpangan perilaku dan sikap primitif merupakan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh seorang prajurit, yang dapat menjadi parasit bagi upaya membangun TNI yang profesional, solid, militan dan dicintai rakyat, karena pada hakikatnya harus berorientasi kepada nilai sikap dan kode etik, sebagaimana yang terdapat di dalam sapta marga dan sumpah prajurit, pembangunan kekuatan dan kemampuan TNI di era saat ini telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, seiring dengan kompleksitas tantangan tugas tni, yang terus bergerak dinamis dan kecenderungan tidak semakin ringan, dalam kaitan tersebut, upaya penegakan disiplin dan kode etik keprajuritan menempati posisi penting dan sangat dibutuhkan guna mampu secara maksimal memberikan dampak positif bagi konsistensi sikap dan perilaku prajurit TNI.
Untuk itu Panglima TNI berharap kepada seluruh petugas Ops. Gaktib dan Yustisi untuk memiliki kesamaan persepsi dalam proses penegakan dan penyelesaian pelanggaran hukum, disiplin dan tata tertib prajurit TNI, pada sisi lain sangat tidak mungkin penegakan hukum, disiplin, dan tata tertib dapat berjalan dengan baik, apabila petugasnya sendiri tidak disiplin dan tidak profesional, maka ketidakdisiplinan dan tidak profesionalnya petugas akan sangat berdampak negatif pada upaya penegakan hukum, didiplin, dan tata tertib yang sedang kita selenggarakan. Lebih lanjut Beliau mengatakan bahwa berbagai macam pelanggaran disebabkan beberapa faktor antarlain faktor penyebab terjadinya penyimpangan perilaku, pelanggaran hukum, disiplin dan tata tertib, faktor latar belakang meningkatnya angka penyimpangan perilaku dan pelanggaran baik pada tingkat Tamtama, Bintara maupun Perwira, faktor kendala yang menjadi hambatan dalam proses penegakan dan penyelesaian pelanggaran. “tegasnya”.
Pada akhir amanatnya Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas keterpaduan TNI-POLRI dalam penyelenggaraan opsgaktib dan yustisi tahun 2014, dengan harapan sinergitas ini dapat menjadi modal bersama dalam membangun budaya taat hukum, disiplin dan tertib dalam kehidupan prajurit di lingkungan TNI dan di masyarakat. Opsgaktib dan yustisi yang di gelar Kodam XVI/Pattimura diikuti oleh Gabungan TNI-POLRI dan Satpol PP Kota Ambon.