
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya prajurit, Kodam II/Swj melaksanakan pendidikan Bintara Pembinan Desa (Babinsa) yang diikuti 20 Bintara dan Tamtama Pengemudi Angkutan Bermotor (Tamudi Angmor) Multi Kecabangan TA. 2015 yang diikuti 40 Tamtama, bertempat di Dodikjur Rindam II/Swj-Lahat, Sumsel.
Pendidikan Babinsa dan Tamudi Angmor yang masing-masing akan berlangsung selama 6 minggu ini, Rabu (11/11/2015) dibuka Danrindam II/Swj Kolonel Inf Agung Pambudi yang diwakili Komandan Dodikjur Rindam II/Swj Letkol Inf Ahmad Bastari.
Dalam pendidikan tersebut para Bintara dan Tamtama yang berasal dari satuan jajaran Kodam II/Swj akan dibekali, dididik, dilatih dan digembleng dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan sesuai bidang tugas yang akan diemban nantinya, yaitu sebagai Bintara Pembina Desa dan sebagai Tamtama Pengemudi Angkutan Bermotor Kodam II/Swj.
Pangdam II/Swj Mayjen TNI Purwadi Mukson, S.Ip dalam amanat tertulis yang dibacakan Komandan Dodikjur Rindam II/Swj mengatakan bahwa Babinsa merupakan Unsur Pelaksana Koramil yang bertugas melaksanakan Binter di wilayah pedesaan. Keberadaan Babinsa sebagai ujung tombak teritorial dan garda terdepan dalam rantai Binter, menurut Pangdam memiliki kedudukan dan peran yang sangat penting dalam membantu pemerintah menyiapkan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini bagi kepentingan pertahanan negara.
Terlebih dihadapkan dengan tantangan tugas yang semakin kompleks dan dinamis, seperti konflik komunal, radikalisme, bencana alam dan peningkatan suhu politik menjelang Pilkada serentak awal Desember 2015 mendatang. Kondisi ini, menurut Pangdam menuntut peningkatan kemampuan Aparat Komando Kewilayahan, termasuk Babinsa dalam penguasaan wilayah, baik aspek geografi, demografi maupun kondisi sosial.
Sementara itu, kepada peserta pendidikan Tamtama Pengemudi, Pangdam II/Swj menegaskan bahwa Tamudi tugasnya tidak ringan, selain harus mampu mengemudikan angkutan bermotor dengan baik, juga dituntut untuk mampu melakukan pemeliharaan, perawatan dan pencegahan terhadap kendaraan militer yang di pertanggung jawabkan dari kemungkinan kerusakan.
”Sebagai Tamudi kalian harus benar-benar handal dan profesional, agar tidak terjadi kecelakaan ataupun kerugian personel maupun materiil akibat kecerobohan, kelengahan maupun ketidak-profesionalan seorang pengemudi”, tandas Panglima.
Hadir pada kesempatan tersebut, para Perwira, Gumil, Pembina dan Pelatih Rindam II/Swj serta seluruh peserta pendidikan Babinsa dan Tamudi Angmor Kodam II/Swj.