
Palembang, (Pendam II/Swj). Kodam II/Swj menggelar program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-92 di 6 wilayah Kabupaten Sumbagsel, yakni wilayah Korem 042/Jambi di Kab. Tebo, wilayah Korem 043/Gatam di Kab. Lampung Barat, dan wilayah Korem 044/Gapo di empat Kabupaten, yakni Kab. Muba, OKU, Muara Enim dan Lahat. Pada saat yang bersamaan juga di laksanakan secara serentak kegiatan TMMD di 61 wilayah Kabupaten/Kota pada 13 Kodam di Indonesia.
Upacara Pembukaan program TMMD ke-92 di wilayah Kodam II/Swj dipusatkan di wilayah Kodim 0401/Muba tepatnya di Lapangan Desa Sido Makmur (SP2) Kec. Air kumbang Kab. Banyu Asin Sumsel, Rabu (21/5/2014). Bertindak sebagai Inspektur Upacara Bupati Banyuasin Bapak Yan Anton Ferdian, S.H, dan dihadiri langsung Pangdam II//Swj Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo, para Asisten Kasdam II/Swj, para Kabalakdam II/Swj, Dansatgas TMMD, Dandim 0401/Muba, Polri dan unsur Muspida Pemerintah Banyuasin.
Ada yang menarik dari kegiatan upacara pembukaan TMMD, yakni pengangkatan Bupati Muba Bpk Yan Anton Ferdian, S.H sebagai warga kehormatan Kodam II/Swj. Pengangkatan warga kehormatan tersebut dilakukan langsung oleh Pangdam II//Swj Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo dengan menyematkan Baret hijau TNI AD. Bupati Muba tampak gagah dan bangga mengenakan baret TNI AD tersebut.
Sementara itu, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Budiman dalam amanat tertulis yang dibacakan Bupati Muba Yan Anton Ferdian, S.H, menyatakan bahwa program TMMD merupakan program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pemerintah Daerah, serta segenap lapisan masyarakat. Melalui program ini diharapkan dapat mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah pedesaan. Sebab, proses perencanaan TMMD, menurut orang nomor satu di TNI AD adalah selalu diawali dengan melibatkan berbagai instansi dan masyarakat sebagai pelaku dan pengguna hasil TMMD, serta disusun dengan sistem ”bottom up planning”. “Oleh sebab itu, peran dan kerja-sama yang erat dari semua stakeholder baik Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah, BUMN/ BUMD, Swasta yang didukung partisipasi aktif masyarakat merupakan penentu keberhasilan TMMD”, tandasnya.
Pada bagian lain amanatnya Kasad juga menegaskan bahwa program TMMD telah membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melalui program TMMD secara berkesinambungan, menurut Kasad diharapkan akan dapat mewujudkan ketahanan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman, yang muaranya akan berdaya guna bagi kepentingan pertahanan negara.
Program TMMD yang akan berlangsung selama 3 minggu ini (hingga tanggal 10 Juni 2014) meliputi sasaran fisik dan non fisik. Sasaran fisik berupa pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana fasilitas umum lain yang menjadi kebutuhan masyarakat di daerah, sehingga semakin meningkatkan roda perekonomian daerah akibat terbukanya isolasi antar desa atau daerah terpencil, seperti pembuatan jalan, jembatan, gorong-gorong, MCK, pos Kamling, rehap sarana ibadah, rehap rumah pra-sejahtera dan berbagai fasilitas umum lainnya.
Sedangkan sasaran non fisik yang diarahkan untuk mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas masyarakat desa, guna meningkatkan kualitas hidup dalam membangun daerahnya sendiri menuju kehidupan sosial yang lebih maju, sejahtera dan mandiri, antara lain meliputi penyuluhan kesadaran bela Negara, kesadaran hukum, penyuluhan pertanian, peternakan, kesehatan dan KB, pengobatan gratis, penyuluhan bahaya narkoba, dan berbagai kegiatan non fisik lainnya.