JAKARTA, tniad.mil.id – Saat ini kesenian tradisional di Indonesia mulai ditinggalkan oleh generasi muda negeri ini, hal tersebut disebabkkan masuknya berbagai kebudayaan dari luar negeri melalui berbagai media.
Banyak generasi muda yang tidak mengetahui kesenian tradisional seperti karawitan, gamelan, juga wayang, baik itu wayang kulit, wayang orang maupun wayang golek.
Padahal dalam sebuah wayang dapat diambil nilai pendidikan “budi pekerti” yang sangat penting bagi kehidupan. Nilai-nilai wayang akan menjadi sarana pendidikan budi pekerti bagi anak-anak bangsa. Dengan budi pekerti yang unggul, diharapkan Indonesia mampu berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Menyikapi hal tersebut, Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Pusat bekerja sama dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta didukung oleh Kodam Jaya/Jayakarta menyelengarakan Festival Dalang Bocah dan Festival Dalang Muda Tingkat Nasional.
Dengan mengangkat tema “Dalang Go Digital” Festival Dalang Bocah serta Muda Tingkat Nasional Tahun 2018 ini akan digelar pada tanggal 20-23 September 2018 di Panggung Candi Bentar dan Panggung Putro Pendowo TMII, Jakarta.
Terkait itu digelar konferensi Pers, yang dihadiri oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam)Jaya/Jayakarta Kolonel Inf Kristomei Sianturi, Ketua Umum Pepadi Pusat Kondang Sutrisno, Ketua III Pepadi Teguh Cakra selaku Ketua panitia penyelenggara, dan Nanang selaku praktisi/pelaku seni muda yang berkarya di bidang seni Pedalangan, serta perwakilan masyarakat yang mencintai seni wayang, bertempat di Ruang Ops Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).
Pada kesempatan ini, Ketua PEPADI menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka turut menyukseskan program pemerintah tahun 2020, yakni Indonesia sebagai “The Digital Energy of Asia”. Dari dasar itulah, dunia pedalangan juga mengadopsi kebijakan tersebut dengan gerakan “Dalang Go Digital” guna memperluas promosi pedalangan di jagad maya dan juga sebagai media pembelajaran bagi masyarakat pencinta wayang serta media pertukaran informasi antar dalang.
Festival Dalang Bocah dan Festival Dalang Muda rencananya akan diikuti oleh 59 perwakilan dalang anak dan pemuda dari seluruh Indonesia, dengan menampilkan berbagai jenis wayang yang berkembang di daerahnya, seperti Wayang Kulit Purwa Jawa (gaya Surakarta, Yogyakarta, Jawa Timuran, Banyumas Cirebon, Banjar, Betawi) dan Wayang Golek (Purwa, Menak).
“Wayang sebagai media komunikasi yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian informasi pentingnya perdamaian, soliditas, dan persatuan Bangsa kepada masyarakat luas,” ujar Kapendam Jaya saat konferensi Pers tersebut.