Kodam Jaya/Jayakarta tidak akan pernah diam melihat kondisi seperti saat ini. Program Ciliwung bersih yang sudah dilaksanakan menjadi suatu bukti nyata kepedulian segenap warga Kodam Jaya. Kondisi sungai yang bersih seperti yang diharapkan, memang belum dapat tercapai, masih perlu banyak kepedulian semua pihak yang ada di ibukota untuk sama-sama mewujudkan Ciliwung yang bersih, indah dan sehat. Konsistensi dan keseriusan Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo. S. E., dalam mengelola kali Ciliwung dibuktikan dengan difungsikannya Airboat oleh Kodam Jaya sebagai moda transportasi air yang cocok untuk Ciliwung di masa depan. Demikian siaran pers dari Pendam Jaya yang disampaikan Tim Website TNI AD, Senin (10/8).
Airboat adalah sejenis perahu yang digerakan dengan baling baling diatas perahu sebagai penggeraknya, sehingga tidak perlu kuatir baling-baling akan macet tersangkut sampah, karena baling-baling tidak terendam air dan tidak diperlukan kedalamanan air tertentu sehingga Airboat tidak akan kandas walaupun air surut.
Penggunaan Airboat sebagai moda transportasi air di Kali Ciliwung oleh Kodam Jaya merupakan gagasan yang brilyan karena alat inilah yang cocok diaplikasikan di Ciliwung ke depan. Disamping itu Airboat ini adalah produk asli buatan putra putri Indonesia.
Pangdam Jaya yang melakukan uji coba secara langsung penggunaan Airboat ini merasa puas dan berharap Airboat bisa menjadi solusi dan alternatif bagi moda transportasi di Jakarta masa depan, disamping itu bisa menjadi alat angkut untuk wisata air Ciliwung. Rute uji coba Airboat mulai dari Rindam Jaya Condet sampai Rawajati sejauh hampir 3 kilometer dilalui dengan lancar. Sepanjang perjalanan banyak warga yang menonton Airboat ini dari bantaran kali karena memang alat angkut ini masih asing bagi warga.
Menurut H. Endang Wachyan, M.Sc. selaku pembuat Airboat ini menyatakan “Airboat ini sangat cocok dipakai di sungai Ciliwung, disamping tidak akan kandas walaupun air surut, Airboat ini juga ramah lingkungan karena tidak akan merusak dan membunuh biota dalam sungai karena propeler tidak dibawah air akan tetapi di atas perahu. (Autentikasi : Kapendam Jaya Kolonel Inf Heri Prakosa Ponco Wibowo)
