“Perjalanan panjang pengabdian TNI Angkatan Darat hingga mencapai kondisi sekarang ini, tentu tidak terlepas dari kerja keras dan pengabdian yang telah dirintis oleh pendahulu kita, dengan meletakkan dasar-dasar pembinaan dan pembangunan TNI AD. Sudah sepatutnya kita menyampaikan rasa hormat dan terima kasih seraya memanjatkan doa, agar para pendahulu kita senantiasa mendapat lindungan Tuhan, disertai tekad untuk melanjutkan cita-cita luhur perjuangannya,” Tegas Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo,S.E., Membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam Upacara Peringatan Hari Juang Kartika atau yang lebih dikenal dengan Hari Ulang Tahun TNI AD ke-69 Tahun 2014 yang diperingati oleh seluruh Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNI AD di Lapangan Upacara Jayakarta Makodam Jaya Jl. Mayjen Sutoyo,Cililitan,Jakarta Timur, Senin (15/12).
Hari Juang Kartika merupakan peringatan peristiwa bersejarah para pendahulu TNI AD bersama rakyat, melawan musuh yang ingin menjajah kembali bumi pertiwi, di kota Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945. Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Jenderal Sudirman pada pertengahan Desember 1945 membuat tentara sekutu terjepit dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang. Walaupun dihadang dengan seluruh kekuatan persenjataan modern serta kemampuan taktik dan strategi sekutu, para pejuang RI tak pernah gentar sedikit pun. Mereka melancarkan serangan dengan gigih seraya melakukan pengepungan ketat di semua penjuru kota Ambarawa. Dengan gerakan pengepungan rangkap ini sekutu benar-benar terkurung.
“Jenderal Sudirman sebagai pemimpin pasukan menegaskan perlunya mengusir tentara sekutu dari Ambarawa secepat mungkin. Sebab sekutu akan menjadikan Ambarawa sebagai basis kekuatan untuk merebut Jawa Tengah. Dengan semboyan Rawe-rawe rantas malang-malang putung, patah tumbuh hilang berganti, pasukan TKR memiliki tekad bulat membebaskan Ambarawa atau dengan pilihan lain gugur di pangkuan ibu pertiwi,” Tegas Pangdam Jaya.
Letusan tembakan sebagai isyarat dimulainya serangan umum pembebasan Ambarawa terdengar tepat pukul 4.30 WIB pada tanggal 12 Desember 1945. Pejuang yang telah bersiap-siap di seluruh penjuru Ambarawa mulai merayap mendekati sasaran yang telah ditentukan, dengan siasat penyerangan mendadak secara serentak di segala sektor. Seketika, dari segala penjuru Ambarawa penuh suara riuh desingan peluru, dentuman meriam, dan ledakan granat. serangan dadakan tersebut diikuti serangan balasan musuh yang kalang kabut.
“Sekitar pukul 16.00 WIB, Jalan Raya Ambarawa-Semarang berhasil dikuasai TKR dan pengepungan musuh dalam kota Ambarawa berjalan dengan sempurna. Terjadilah pertempuran jarak dekat. Musuh mulai mundur pada tanggal 14 Desember 1945. Pasukan sekutu mundur dari Ambarawa sambil melancarkan aksi bumi hangus pada tanggal 15 Desember 1945, pukul 17.30 WIB. Pertempuran berakhir dengan kemenangan gemilang dari TKR. Benteng pertahanan sekutu yang tangguh berhasil direbut pasukan TKR. Kemenangan pertempuran Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945 dan keberhasilan Panglima Besar Jenderal Sudirman ini kemudian diabadikan dalam bentuk monumen Palagan Ambarawa”.
“Kami berharap agar seluruh bagian dari TNI AD memantapkan langkah menuju TNI AD yang lebih baik, lebih professional,lebih tangguh, mencintai dan dicintai rakyat serta senantiasa memberikan yang terbaik bagi kejayaan dan kehormatan TNI Angkatan Darat”. Authentikasi : Kapendam Jaya Letnan Kolonel Inf Heri Prakoso Ponco Wibowo