JAKARTA, tniad.mil.id – Setelah menempuh pendidikan selama 20 minggu di Rindam XVII/Cenderawasih, sebanyak 447 mantan Prajurit Siswa Pendidikan Pertama Bintara (Prasis Dikmaba) mengikuti pelantikan dan pengambilan Sumpah dalam Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2020 (Ov) TA. 2021.
Dalam keterangan tertulis Penerangan Kodam XVII/Tpr, Minggu (14/2/2021), dalam masa pandemi Covid-19, Pangdam XVII/Cenderawasih yang diwakili oleh Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi bertindak sebagai Inspektur Upacara, sekaligus melaksanakan pelantikan dan penyumpahan secara virtual di Aula Tonny A Rompis Makodam XVII/Cenderawasih dan di Lapangan Sapta Marga Rindam XVII/Cenderawasih dengan memedomani aturan protokol kesehatan, pada hari Sabtu (13/2/2021).
Dalam amanat Pangdam yang dibacakan oleh Kasdam XVII/Cenderawasih mengucapkan selamat dan sukses kepada mantan Prasis yang telah dilantik sebagai prajurit TNI AD dengan pangkat Sersan Dua.
“Pendidikan yang telah dilaksanakan selama 20 minggu (140 hari) bertujuan untuk membentuk Bintara TNI AD agar memiliki sikap, karakter dan perilaku prajurit yang berlandaskan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI, serta memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan keprajuritan golongan Bintara dengan kondisi jasmani yang Samapta,” ucap Kasdam.
Selanjutnya Kasdam juga berpesan agar jangan lengah untuk tetap pelihara kondisi fisik, kesehatan dan senantiasa beribadah serta berdoa.
“Pendidikan ini merupakan pendidikan tahap I, dan akan melanjutnya pendidikan lanjutan ke tahap II sesuai kecabangan masing-masing selama empat bulan, jadi saya berharap jangan lengah, tetap pelihara kondisi fisik, kesehatan dan manfaatkan waktu libur bersama keluarga,” harap Kasdam.
Sementara itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria mengatakan, dalam penerimaan prajurit TNI AD di Papua, TNI AD dalam hal ini Kodam XVII/Cenderawasih memprioritaskan Putra Asli Papua dengan alokasi 80% putra daerah dan 20% pendatang.
“Ini semua merupakan wujud kepedulian Kodam XVII/Cenderawasih dalam meningkatkan SDM masyarakat Asli Papua,” tutup Kapendam. (Dispenad)