Ternate (11/08), Kodiklat Mabes TNI menggelar latihan penanggulangan bencana alam (Latgulbencal) tahap lanjutan dengan Korem 152/Babullah sebagai pelaku latihan dan melibatkan unsur-unsur terkait penanggulangan bencana seperti Pemerintah Daerah, Polri (DVI, Polair, Sabhara dan Brimob), BNPB, BNPBD, BASARNAS, PMI, TAGANA, ORARI dan Satpol PP dan unsur lainnya. Kegiatan diawali dengan Apel gabungan yang dipimpin oleh Walikota Ternate DR. Burhan Abdurahman, SH, MM serta turut dihadiri Wadirlat Kodiklat Mabes TNI Marsma TNI Timbang Sembiring beserta tim, Kapolda Malut Brigjen Pol Zulkarnain Adinegara, Danrem 152/Babullah Kolonel Inf Sachono, S.H, M.Si, Danlanal Ternate Letkol Laut (P) Afrizal beserta unsure Forkopimda dan Pimpinan lembaga pemerintah maupun non pemerintah.
Latihan yang akan digelar selama 2 hari tersebut merupakan latihan lanjutan dari Latgulben sebelumnya dimana disimulasikan bahwa telah terjadi bencana Erupsi gunung gamalama skala besar hingga awas level 1 sehingga dinyatakan bahwa Pulau Ternate dinyatakan sudah tidak aman untuk ditingali sehingga dibentuk posko bersama tanggap bencana yang dikeluarkan oleh Gubernur Malut dengan dan Danrem 152/Babullah sebagai Dansatgas Penanggulangan Bencana, kegiatan meliputi proses evakuasi seluruh masyarakat yang berjumlah 200.000 jiwa ke pulau Halmahera yang dianggap wilayah paling aman, proses evakuasi sendiri mengerahkan seluruh potensi armada perairan yang tersedia di Maluku Utara mulai dari Kapal Angkut milik Pemerintah maupun swasta, KRI hingga kapal-kapal nelayan yang tersedia, selain itu juga adanya upaya penyelamatan korban-korban akibat erupsi hingga proses evakuasi ke fasilitas kesehatan hingga proses pengidentifikasian korban oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Malut. Selain itu juga
Danrem 152/Babullah Kolonel Inf Sachono, SH, M.Si dalam paparan Tactichal Floor Game (TFG) menyampaikan bahwa kegiatan latihan yang digelar selama 2 hari ini, melibatkan seluruh instansi pemerintah maupun non pemerintah terkait dalam penanggulangan bencana, dimana pada latihan kali ini disimulasikan erupsi dahsyat Gunung Gamalama sehingga perlu dilakukan evakuasi seluruh masyarakat ke Pulau Halmahera sebagai daerah aman, hal ini dimaksudkan agar setiap instansi maupun individu dapat faham tugas masing-masing sehingga kegiatan penanggulangan bencana dapat berjalan secara efektif dan terorganisir. Kedepannya kita akan rumuskan bersama Prosedur Tetap (Protap) penanggulangan bencana yang melibatkan seluruh unsure terkait agar Protap tersebut dapat secara otomatis berjalan saat terjadinya bencana alam sehingga faktor kordinasi antar instansi dapat berjalan dengan baik. (Penrem 152/Babullah)