Kodim 0107/Asel Tanam Jagung 2 Ha di Desa Kampung Baru Kecamatan Pasie Raja

JAKARTA, tniad mil.id – Komandan Kodim 0107/Aceh Selatan Letnan Kolonel Arh Helmy Ariansyah SE kembali melanjutkan program ketahanan pangan dengan menanam jagung di lahan seluas 2 hektar yang bertempat di Desa Kampung Baru Kecamatan Pasi Raja Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu (29/4/2023).

Beberapa waktu sebelumnya, Kodim 0107/ Aceh Selatan memulai program ketahanan pangannya dengan memasang pagar dan membuka lahan seluas 12 Ha dilanjutkan dengan penanaman cabai yang dikerjakan oleh sejumlah personil Babinsa Koramil di wilayah Kluet Raya.

Dandim Aceh Selatan mengatakan, bahwa pihaknya terus bergerak mewujudkan komitmen berkontribusi dalam mendukung program pemerintah guna menunjang atau menjaga Ketahanan Pangan di wilayah.

Salah satunya, terang Dandim, yakni menjaga ketersediaan produksi pangan dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada di wilayahnya dengan ditanami beberapa komoditi pangan utama, diantaranya jagung, cabai dan bawang merah.

“Penanaman jagung ini adalah bagian dari program Pangdam IM melalui gerakan tanam jagung di seluruh wilayah Aceh,”ujar Dandim Aceh Selatan.

Lebih lanjut disampaikan Letkol Arh Helmy, saat ini di lahan seluas 12 Ha tersebut baru 2 hektar lahan yang sudah ditanami. Sedangkan lahan lainnya masih tahap pengolahan tanah.

“Di lahan ini kami sudah tanami cabai dan jagung, termasuk juga rumput gajah jenis Pakchong yang diharapkan nantinya bisa menjadi bahan pakan ternak. Karena ke depan ini kami juga akan beternak sapi dan kambing di lahan ini,”pungkas Dandim.

Ditambahkan pula, bahwa dalam penanaman cabai dan jagung ini Kodim 0107 menggunakan metode pertanian organik tanpa pupuk dan pestisida kimiawi, diantaranya dengan menggunakan limbah tongkos sawit, pupuk kompos kombinasi, pupuk organik cair, dan pestisida organik dari bahan buah bintaro.

Program ketahanan pangan yang dijalankan Kodim 0107/Aceh Selatan ini ditujukan untuk mendorong masyarakat agar terus berinovasi dan mengembangkan pertanian dan peternakan secara luas dengan biaya yang terjangkau. Dengan demikian, lahan-lahan yang ada dapat menghasilkan berbagai produk pertanian pangan dan peternakan yang akan menjadi solusi untuk kesejahteraan masyarakat.

“Salah satu faktor negara yang kuat adalah ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau, diantaranya melalui praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan,” pungkasnya. (Dispenad)