Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Tenggara menyebabkan terjadinya banjir bandang sekitar pukul 18.00 WIB di dua kecamatan di Kabupaten tersebut yaitu Kecamatan Lawe Sigala-gala dan Kecamatan Semadam, Selasa (11/4/2017).
Banjir terjadi akibat sungai tidak lagi mampu menampung material lumpur, bebatuan, batang pohon dari gunung yang dibawa oleh arus air hujan, sehingga meluap menutupi jalan maupun ke pemukiman masyarakat. Material longsor menutupi badan jalan sehingga arus transportasi arah Medan (Sumatera Utara)-Kutacane terputus.
Musibah banjir bandang juga mengakibatkan sejumlah desa di dua Kecamatan terisolir yakni Desa Kayu Mbelin, Desa Lawe Kesumpat, Desa Lawe Tua Gabungan, Desa Lawe Tua Makmur, Lawe Tua Persatuan, Desa Lawe Sigala Dua, Desa Lawe Sigala Timur yang merupakan wilayah Kecamatan Lawe Sigala-gala dan Desa Suka Makmur di Kecamatan Semadam.
Saat ini Dandim 0108/ Agara Letkol Inf Joni Hariadi, S.E, M.T. terus berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Aceh Tenggara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara, Basarnas, Kompi-A Yonif 144/SM, Polres dan dinas terkait telah berada di lokasi untuk mengambil langkah cepat penanganan bencana.
Selain itu, Dandim juga langsung menerjunkan seluruh anggota Kodim 0108/Agara dan tiga alat eskavator dan bulldozer dari Pemda ke lokasi kejadian untuk membantu masyarakat setempat membuka akses jalan lintas Kutacane-Medan serta membersihkan puing kayu yang terkena sebagian rumah warga.
Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa namun kerugian materiil berupa satu rumah ibadah (gereja), satu unit TPA, dan 17 unit rumah warga rusak akibat banjir. Komandan Kodim bersama tim penanggulangan bencana masih terus melakukan pemantauan serta memberikan imbauan kepada warga agar segera mengungsi ketika situasi semakin parah.
“Harapannya korban jiwa jangan sampai ada dan kerugian materiil yang baru tercatat satu gereja, satu unit TPA dan 17 unit rumah warga. Kita terus menambil langkah untuk evakuasi korban banjir ke tempat aman, mengamankan lokasi serta mendirikan tempat penampungan sementara dan tenda serta pelayanan kesehatan untuk korban dengan pengerahan seluruh personil Kodim di jajarannya”,ujar Dandim
[15:05, 4/13/2017] B4Dedi triyanto: Korerksian
24. PNS TNI AD Mengemban Tugas Yang Cukup Berat
Wakil Komandan Rindam Iskandar Muda Kolonel Inf Satyo Ariyanto selaku Inspektur upacara menutup pendidikan dan latihan (Diklat) alih golongan dari golongan II ke golongan III bagi PNS TNI AD Kodam IM tahun 2017 yang bertempat di Aula Dodik Bela Negara Rindam IM, Mata Ie, Rabu (12/4/17).
Sebanyak 22 orang PNS TNI AD dari satuan-satuan jajaran Kodam IM telah selesai mengikuti Diklat yang diselenggarakan oleh Dodik Bela Negara Rindam IM selama satu bulan.
Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Moch. Fachrudin, S.Sos. dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Wadan Rindam IM Kolonel Inf Satyo Ariyanto menyampaikan bahwa pendidikan dan pelatihan alih golongan II ke golongan III tahun 2017 sebagai wadah pembentukan kader pegawai yang berkarakter profesional dan bertanggung jawab serta menyiapkan abdi negara yang memiliki sikap mental yang baik, jujur, disiplin dan penuh pengabdian serta berdedikasi tinggi terhadap bangsa dan negara.
Pangdam mengatakan bahwa PNS AD golongan II sesuai dengan kompetensi jabatannya merupakan unsur pelaksana teknis, sedangkan PNS AD golongan III masuk dalam tataran manajerial. Untuk itu, dengan beralihnya golongan harus diikuti dengan perubahan pola pikir, pola sikap dan pola tindak dari mental pelaksana menjadi manajerial.
Pangdam mengatakan, kedudukan dan peran PNS di lingkungan TNI AD merupakan unsur yang tidak terpisahkan dari struktur organisasi dan kekuatan TNI AD, sehingga membawa konsekuensi bukan saja dari segi administrasi pembinaan melainkan juga dari segi moral dan etos pengabdian dari PNS AD dalam melaksanakan tugas yang dibebankan oleh organisasi.
“Tanggung jawab sebagai PNS di lingkungan Angkatan Darat tidaklah ringan, karena para PNS sekalian akan menghadapi tugas dan tanggung jawab yang sangat membutuhkan semangat kejuangan, kecerdasan, loyalitas dan dedikasi dalam mengimplementasikan pengetahuan bela negara, wawasan kebangsaan dan disiplin serta rela berkorban dan senantiasa mampu manunggal dengan rakyat dalam kehidupan sehari-hari”, ujar Pangdam.
Usai upacara penututupan Diklat, Wadan Rindam berpesan kepada seluruh peserta Diklat alih golongan yang akan kembali ke satuan masing-masing untuk melaksanakan dinas sehari hari dengan memegang prinsip bekerja keras, bekerja cerdas, kerja ikhlas dan tuntas dengan berbekal pengalaman dan pengetahuan yang diterima selama mengikuti Diklat.
Acara diakhiri dengan penanggalan tanda peserta Diklat dan pemberian selamat kepada lulusan Diklat oleh Wadan Rindam IM Kolonel Inf. Satyo Ariyanto disampingi Letkol Inf. Slamet Riyanto Komandan Dodik Bela Negara Rindam IM serta pejabat Kodam dan Rindam lainnya.