Musim kemarau yang berkepanjangan berdampak pada sektor pertanian. Beberapa lahan sawah yang ada di Demak mengalami kekeringan. Namun, lahan sawah yang mengalami kekeringan saat ini dapat diminimalisir. Hal ini dikarenakan sudah memasuki musim hujan.
Begitu juga dengan Kodim 0716/Demak melalui para Asterdam yang sesuai petunjuk Aster Kasad sesuai dasar permohonan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman,meminta para petani untuk melakukan penanaman padi serentak di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan sudah memasuki musim hujan.
Upaya tersebut dilakukan Kementan sebagai bagian kegiatan pemerintah untuk mengejar swasembada pangan selambat-lambatnya tahun 2017. Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari Surat Menteri Pertanian RI No 27/PD.110/M/1/2015 Tanggal 30 Januari 2015 perihal Gerakan Tanam Padi untuk Swasembada Pangan.
Buka Sepatu, Terjun ke Sawah
Dandim 0716/Demak letkol Inf Nanang T.T Wibisono S.A.P Yang Didampingi Kepala Dinas Pertanian Kab.Demak Ir.Wibowo,Kepala Bidang Tanaman Pangan Ir.Abdul Hafidz,Kaminvetcad 22 Demak Mayor Inf Tasimintoro,Camat Mijen,Kepala desa Mlaten,PPL kec Mijen serta Seluruh Gapoktan Panca Tani Yang diketuai oleh Bapak Salafudin ketika tiba di lokasi, langsung membuka sepatu dan turun ke sawah. Mereka melakukan masa tanam padi serentak dengan transplanter (traktor sawah).
Praktek masa tanam padi serentak dilaksanakan di Desa Mlaten, Kecamatan Mijen kab.Demak dengan Gapoktan”Panca Tani” dan disaksikan oleh poktan-poktan yg mewakili masing-masing desa di kecamatan Mijen dengan varietas secara umum padi Ciherang dan untuk membidik pasar modern maka di coba padi Organik dengan varietas Jepang antara lain Sasanisiku,Kosimikari, Nikomaru,Akita Komasu dengan masa panen 80 hari untuk hasil mactuser Rp.30.000, per kilogram.
Kegiatan masa tanam padi serentak ini dilakukan juga oleh seluruh kabupaten Demak dengan sektor 10 Titik di kabupaten Demak dengan Gapoktan masing masing Koramil binaannya Praktek juga disaksikan oleh hampir seluruh pegawai pertanian di kabupaten Demak. Praktek penggunaan 3 traktor tersebut lancar mereka gunakan. Tiga traktor tersebut sebagian dari 48 traktor bantuan dari Kementerian Pertanian untuk Kabupaten Demak. Selain itu juga ada bantuan 57 pompa air untuk 14 Kecamatan kabupaten Demak, serta bantuan benih bagi petani gagal tanam.
Setelah praktek transplanter dilanjutkan dengan penanaman padi secara manual oleh Gapoktan Panca Tani.
Dandim 0716/Demak Letkol Inf Nanang T.T Wibisono S.A.P mengatakan, Program pemerintah dalam mendukung Ketahanan Pangan sangat Penting jadi mari kita sama-sama bekerja dan melaksanakan program untuk menuju Swasembada Pangan yang telah diprogramkan Pemerintah, saya mengharapkan kepada aparat territorial terutama Babinsa untuk terjun langsung dalam program ini harus mengetahui penyaluran pupuk sudah berjalan dengan benar atau belum serta harus mengawal pendistribusian dimasyarakat yang tergabung dalam Gapoktan maupun Poktan diwilayahnya masing-masing. Pungkasnya”.
Selain itu Dandim 0716/Demak menyampaikan bahwa Tanam Padi Perdana serentak Upsus Swasembada Pangan Dinas Pertanian dan Kodim 0716/Demak di Desa Mlaten Kecamatan Mijen Kota Demak merupakan program pemerintah untuk mensukseskan Ketahanan Pangan diwilayah Kota Demak. Ujarnya”.
Terkait hal tersebut, Dandim 0716/Demak mengungkapkan, antara Desember dan Januari, akan dicanangkan sebuah program bernama tanam padi serentak. Dimana, seluruh lahan di pertanian di Demak, akan ditanami padi.
”Instruksi dari Menteri Pertanian seperti itu, nantinya ketika masuk musim hujan, seluruh lahan yang ada akan ditanami padi,” ungkap Dandim.
Menyampaikan dari Mentan RI saat Rakor Pertanian di jakarta Dandim 0716/Demak juga menyampaikan Tanam padi ini harus dimulai dari sekarang. Tujuannya agar produksi pangan tahun depan tidak terganggu,musim hujan yang terjadi sekarang membawa berkah bagi pertanaman padi yang ada (standing crop). Pada saat ini ada standing crop sekitar 3,5 juta hektar (ha).
“Insyaallah ini selamat karna hujan sudah turun. Kita mempercepat tanam di bulan November dan Desember 2015 seperti sekarang ini. Kita yakin tanaman standing crop selamat dari gagal panen,” tandas Dandim .
Karena itu, ia mulai menginstruksikan kepada penyuluh-penyuluh di lapangan, untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait hal tersebut. Sehingga, nanti ketika datang musim penghujan, tidak ada satupun lahan yang tidak ditanami padi.
”Tanam padi serempak, dengan sistem jajar legowo. Jangan sampai nanti ada yang tanam palawija atau jagung,” imbuhnya.
Dengan program ini, lanjutnya, maka diyakini akan meningkatkan produktivitas beras yang akan dihasilkan.