Kediri (15/08). Komandan Kodim 0809/Kediri, Letkol Inf Purnomosidi mengatakan bahwa dizaman modern ini, dimana perkembangan sarana komunikasi yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi tak dapat terbendung lagi, sehingga pemanfaatannya berdampak pada berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia, dan salah satu diantaranya adalah dampak negatif pada tergerusnya budaya bangsa, yang Pancasilais menjadi Hedonis, Materialistis, serba Instan, tidak lagi memikirkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Aspek budaya yang multikultural seharusnya dapat dipetik sebagai satu nilai positif yang dapat dijalankan bersama, namun saat ini hampir dilupakan oleh sebagian kelompok masyarakat, yang terindikasikan pada generasi muda, dengan berlatar belakang kondisi tersebut maka Kodim 0809/Kediri pada Jum’at 14 Agustus 2015 bertempat di gedung Setyo Santoso Makodim Kediri, telah menggelar Seminar yang bertajuk “Back To 1945 and Next To 2045”, dengan mengusung Thema “ Memperkokoh penerapan nilai luhur budaya bangsa sebagai modal utama menuju Indonesia Emas 2045 “.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka merevitalisasi peran Pancasila ditengah – tengah kehidupan masyarakat, maka dihadirkan 50 orang Tokoh Agama , 50 orang Tokoh Masyarakat , 50 orang Tokoh Pemuda , 50 anggota Pramuka , 50 anggota Banser, dan 50 orang aparat Pemerintah setingkat Kecamatan dan Desa / Kelurahan se wilayah Kab.dan Kota Kediri.
Kapten Inf Sutrisno selaku Moderator dalam prolog sebelum mengawali diskusi menyampaikan pandangan bahwa Generasi muda merupakan generasi yang pada nantinya akan meneruskan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Menjaga dan mengembangkan nilai-nilai positif bagi generasi muda sangatlah perlu dilakukan agar generasi muda tahu dan mengerti akan kebudayaanya.
Bukan tidak mungkin budaya bangsa yang Pancasilais akan punah, bila generasi mudanya tidak tahu dan tidak mau melestarikan nya.
Untuk itu, penanaman nilai-nilai moral budaya sejak dini sangatlah perlu dilakukan untuk merevitalisasi budaya bangsa demi tetap tegaknya NKRI di masa yang akan datang.
Acara berlanjut pada diskusi seminar yang diikuti dengan penuh antusias oleh seluruh peserta, dimana Dandim Kediri sebagai nara sumber dan dimoderatori oleh Kapten Inf Sutrisno dan Kapten Inf Ajir, sehingga tanya jawab dua arah pun terlaksana dengan penuh keguyuban, dan ujung acara Kapten Inf Ajir menyampaikan falsafah hidup bahwa Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.( Penrem 082/CPYJ )
