Kodim 0824/Jember menggelar kegiatan Latihan bela diri Yong Moodo, bertempat di Halaman dan Aula Makodim 0824/Jember, Jumat (24/3/2017) pukul 07.00 WIB.
Latihan Yong Moodo dilaksanakan dengan instruktur anggota Kodim 0824/Jember yang telah memiliki kualifikasi Sabuk Hitam.
Sebagai salah satu jenis olahraga beladiri yang masuk ke Indonesia namanya Yong Moodo yang merupakan seni beladiri asal Korea Selatan. Sejalan dengan falsafah militer yang menjunjung sportivitas dan patriotisme, beladiri tangan kosong ini akhirnya dipilih menjadi seni beladiri wajib di TNI Angkatan Darat sejak 2008.
Yong Moodo sendiri memiliki tujuan positif melatih keberanian serta patriotisme kepada para prajurit sebagai garda terdepan pengamanan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Spesifikasinya adalah olahraga gabungan dari beladiri perkelahian jarak dekat, latihan Yong Moodo harus dilaksanakan dengan intensif dan penuh kehati-hatian untuk menghindari resiko bagi personel. Untuk Kodim 0824/Jember latihan Yong Moodo dilaksanakan setiap melaksanakan Minggu Militer pada setiap bulannya dan jadwal lain, minimal satu bulan menjalani latihan beberapa kali sehingga personel benar-benar mahir dan memahami teknis yang diberikan.
Sebanyak 97 orang perwakilan personel dari Koramil Jajaran Kodim 0824 yang hadir pada latihan tersebut diberikan diawali dengan apel yang diambil oleh Pasi Operasi Kodim 0824/Jember Kapten Inf Wayudi Triko. Kemudian pemanasan dan latihan gerakan dasar pukulan dan tendangan baru, pada meteri pokoknya yaitu materi pertarungan.
Menyikapi latihan yang dilaksanakan Komandan Kodim 0824/Jember Letkol Inf Rudianto saat dikonfirmasi menegaskan bahwa latihan-latihan yang dilaksanakan adalah program sekaligus kesejahteraan bagi prajurit yang diberikan oleh Komando Atas. “Untuk itu kalau dapat dilaksanakan dengan baik tentu akan bermanfaat sekali bagi prajurit. Prajurit Kodim 0824/Jember adalah prajuri teritorial yang membina wilayah hingga kepelosok pedesaan dan tentunya tidak mengenal waktu. Manakala ada kejadian atau permasalahan di desa binaannya harus datang dan membantu penyelesaiannya. Untuk itulah bahwa prajurit harus memiliki bekal beladiri yang mumpuni untuk keselamatan pribadinya,” ujar Dandim.
Selanjutnya Dandim berharap prajurit mampu menyerap materi dengan baik sehingga memiliki kemampuan dan ketrampilan beladiri tersebut dengan baik. Sebagai bekal dirinya dalam melaksanakan tugas di wilayah. “Namun demikian saya sangat berharap sekali agar kemampuan beladiri tersebut tidak justru dibuat untuk menyombongkan diri atau sok menjadi jagoan karena akan merugikan citra dan nama baik satuan maupun TNI AD,” pungkas Dandim. (sis24)
