
Dalam rangka menjamin ketahanan pangan daerah yang berkelanjutan, untuk mendukung kemandirian dan kedaulatan daerah dan nasional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang membuat program percontohan foot estate yang besinergi dengan TNI-AD dan PT Pupuk Indonesia. Sebelumnya area pertanian percontohan terpadu di kawasan pembangunan kebunpangan (food estate), telah diresmikan Bupati Ketapang yang diwakili Plt Sekda, Mahyudin, beberapa waktu lalu.
Menindaklanjuti program Bupati Ketapang yang telah disusun oleh Bappeda, Pemkab kemudian melakukan rapat koordinasi dengan Dandim 1203 Ketapang Letkol Inf Asep Ahmad Hidayah, Perwakilan PT. Pupuk Indonesia Budiono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Devie Prantito, Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Suryanto, Kepala Dinas Pertanian Kornelis Syamsu Akhyar, serta Camat Muara Pawan di Ruang Rapat Kantor Bupati Ketapang, belum lama ini.
Dalam paparannya, Plt Sekda mengatakan mengenai penetapan rencana lokasi kebun pangan food estate skala kecil, yang besinergi dengan TNI-AD dan BUMN peduli pangan PT Pupuk Indonesia, serta Pemerintah Kabupaten Ketapang, dimana tahap I pada tahun 2014 seluas 100 hektare (ha). “Lokasi 100 hekare berada di Kecamatan Matan Hilir Utara, yakni di Desa Kuala Satong dan Desa Sei Putri,” katanya.
Selain itu, dikatakan Sekda, kerjasama TNI-AD dan BUMN peduli pangan, sangat diperlukan, untuk menunjang program kebun pangan food estate, yang telah dilaksanakan di Desa Sei Awan Kanan, Muara Pawan. Hal tersebut, menurutnya, dilaksanakan sebagai motivasi kepada masyarakat, untuk ikut menanam, khususnya padi. “Keterlibatan masyarakat dalam program dem area di satuan brigade unit pelayanan jasa, sangat besar,” kata Mahyudin.
Dandim 1203 Ketapang, Letkol Inf Asep Ahmad Hidayah, menegaskan dukungannya akan program dem area percontohan, yang telah berjalan di Desa Sei Awan Kanan oleh Pamkab Ketapang, dengan menyinergiskan BUMN, TNI-AD, dan masyarakat. “Bantuan dari TNI-AD bersifat tenaga kerja dan kami siap menurunkan anggota sebagai motivator masyarakat,” katanya.
Dandim juga menambahkan bahwa program 100 hektar yang akan dilaksanakan, juga termasuk dem area yang telah berjalan di Sei Awan. Karena, menurutnya, secara teknis dan tenaga kerja, sudah tidak lagi dipermasalahkan. “Ke depan, harapan saya agar juga kita bisa memanfaatkan lahan-lahan tidur yang ada dalam skala kecil, untuk bercocok tanam seperti hotikultura dan lainnya,” kata Dandim.