Kodim 1602/Ende terlibat sebagai salah satu satuan pelaksana Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD), Selasa (1/12) di Bandara H. Hasan Aroebusman Ende, Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, NTT.
Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) melibatkan sejumlah 120 orang personel dari satuan terkait antara lain, Tim Pemadam Kebakaran Pertolongan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran (PKP PK), AVSEC (Aviation Security) Bandara, Kodim 1602/Ende, Polres Ende, RSUD Ende, BPBD Ende, BMKG Ende dan Dinas Perhubungan Ende, dibuka oleh Kepala Bandara H. Hasan Aroebusman Ende Djarot Subiantoro S.S. IT., yang dihadiri oleh Bupati Ende Ir. Marselinus W. Petu, Dandim 1602/Ende Letkol Inf Bambang Tugiyono, Wakapolres Ende, Ketua Pengadilan Negeri Ende, Kadis Perhubungan, Kaban Kesbangpolinmas Ende dan Undangan lainnya.
Dalam sambutannya Kepala Bandara menyatakan bahwa pelaksanaan latihan penanggulangan keadaan darurat di bandara merupakan bagian pelayanan yang diberikan oleh Bandara Haji Hasan Aroeboesman Ende sebagai unit pelaksana teknis jasa kebandaraan di wilayah Kabupaten Ende.
Mengingat kecelakaan pesawat ataupun bentuk ancaman tidak dapat diprediksi dan bisa terjadi secara tiba-tiba, oleh karena itu bandara harus selalu siap dan waspada terhadap segala jenis dan bentuk kemungkinan emergency yang terjadi.
Ditambahkannya, latihan ini juga bertujuan untuk menguji kemampuan organisasi penanggulangan keadaan darurat penerbangan di bandara dalam kondisi sesungguhnya untuk meningkatkan kesiapan, keterampilan personel serta perlengkapan pendukungnya dalam menanggulangi kondisi atau keadaan darurat di bandara.
Kemudian dimaksudkan juga untuk memberikan gambaran kepada pengguna jasa kebandaraan maupun masyarakat luas tentang kesiapan dan keterampilan segenap unit fungsional yang !terkait dengan keadaan darurat penerbangan di Bandara Haji Hasan Aroeboesman Ende.
Sementara skenario latihan digambarkan dimana pada penerbangan dari Denpasar tujuan Ende Pesawat Embraer 195 (E jet 2 + 2) milik perusahan Gergia Air dengan Call Sign GerGia 2015, Registrasi PK-GMA, POB 80 Orang , ETA 06.00 UTC/16.00 Wita, Kondisi cuaca di Bandara Haji Hasan Aroeboesman normal dengan jarak pandang 8 Kilometer, pesawat ini mengalami crash landing pada ksaat pendaratan dengan menggunakan landas pacu 27. Pilot kesulitan menstabilkan manuver pendekatan pesawat karena mesin sebelah kiri mati, kemudian pesawat jatuh disisi sebelah kiri landas pacu di sektor 4 C pada Grid Map sehingga menyebabkan wing dan mesin sebelah kanan terpisah dari badan pesawat dan terbakar.
Petugas Aerodrome Flight Information Service (SFIS) Ende pun segera menginformasikan kejadian tersebut kepada pihak terkait di Bandara H. Hasan Aroeboesman.
Kepala Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende selaku ketua komite menginformasikan kepada seluruh anggota komite sesuai alur komunikasi. Tim penanggulangan keadaan darurat segera melakukan tugas dan fungsi masing-masing.
Demikian skenario latihan penanggulangan keadaan darurat di Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman Ende terlaksana dengan aman dan lancar serta cukup menyita perhatian para tamu undangan dan masyarakat sekitar yang penasaran dengan kegiatan yang jarang mereka saksikan.ancar dan aman.