Kodim 0722/Kudus melaksanakan kegiatan Sosialisasi Bahaya Laten Komunis (Balatkom) dan Faham Radikal bagi TNI serta Keluarga Besar TNI (KBT) Jajaran Kodim 0722/Kudus TA. 2015 yang dilaksanakan di Aula Makodim 0722/Kudus Jl.Jenderal Sudirman No 39 Kudus. Kegiatan tersebut di pimpin langsung oleh Komandan Kodim 0722/Kudus Letnan Kolonel Arh M.Ibnu Sukelan dan diikuti oleh 110 orang peserta terdiri dari Perwira Kodim 0722/Kudus, Babinsa, Persit, Pepabri, PPM, PPAD, LVRI, PIVERI, PERIP, dan FKPPI.
Perjalanan panjang sejarah gerakan PKI untuk mewujudkan masyarakat komunis di Indonesia tidak pernah berhenti, untuk mencapai tujuan tersebut komunis menggunakan berbagai cara mulai dari mempengaruhi sampai jalan penetrasi dan infiltrasi ke dalam organisasi massa, papar Dandim 0722/Kudus mengawali sambutannya pada Sosialisasi Balatkom dan Faham Radikal yang berlangsung di Aula Makodim 0722/Kudus pada Senin (23/11).
Dalam amanatnya Dandim menyampaikan bahwa kegiatan Sosialisasi Balatkom dan Faham Radikal TA. 2015 ini bertujuan untuk menangkal timbulnya kembali gerakan-gerakan komunis gaya baru,dimana gerakan komunis gaya baru telah banyak menyusup ke berbagai elemen masyarakat, dan perlu diingat bahwa komunis di Indonesia merupakan bahaya laten yang tidak pernah mati, akan tetapi hanya berubah bentuk serta akan terus berkembang dengan gaya baru.
Oleh karenanya, dalam menghadapi berbagai kemungkinan tersebut, maka perlu diberikan penjelasan dan pemahaman kepada semua prajurit dan masyarakat tentang berbagai hal yang terkait dengan bangkitnya kembali komunisme yang dapat dijadikan sebagai bekal dalam melaksanakan tugas binter di lapangan guna terwujudnya tingkat kewaspadaan yang tinggi di kalangan prajurit serta masyarakat, sehingga tidak mudah terhasut dan terpancing oleh tipu daya serta propaganda yang dilakukan oleh komunisme.
Selanjutnya, sebagai prajurit teritorial harus mampu memberikan wawasan terhadap masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh faham radikal kanan serta mengajak masyarakat agar mengantisipasi dan mewaspadai terhadap orang asing yang akan memasukan ideologinya, sehingga nantinya akan diperoleh langkah, cara dan kesamaan dalam bertindak, jelas Dandim.