
Rabu (1/6) pukul 10.00 wib dewan penguji siding disertasi yang dipimpin oleh Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim MA memasuki ruang sidang Pascasarjana. Di dalam ruangan telah menunggu sejumlah tamu baik dari kalangan militer maupun civitas akademika dan keluarga serta pengunjung lainnya. Setelah ketok palu tanda dimulai sidang, diskusi yang cukup panjang berlangsung silih berganti dari para penguji, yaitu Prof. Jamaluddin Idris, Prof. Cut Zahri Harun, Prof. Darwis A. Soelaiman, Prof. M. Nasir Budiman, Prof. Misri A. Muchsin, Prof. Rusjdi Ali Muhammad (sekretaris sidang) dan Prof. M. Hasbi Amiruddin (promotor). Serta Prof. Farid Wajdi Ibrahim (Ketua dan promotor).
Dari hasil pemamparan disertasi diketahui bahwa promovendus selama dua tahun melakukan penelitian tentang: “Pembinaan Mental Prajurit TNI-AD di Kodam Iskandar Muda melalui Pendekatan Humanisme Teosentris”. Dalam presentasinya Kolonel Ahmad Husein yang menjabat sebagai Kepala Pembinaan Mental Kodam IM menyebutkan bahwa ia tertarik meneliti pembinaan mental, karena tugas TNI ke depan akan semakin berat, sementara pengaruh lingkungan tidak terbendung mengerus dan merongrong mental prajurit bahkan banyak prajurit yang memilih jalan pintas melakukan pelanggaran. Husein mencontohkan bahwa teknologi informasi telah melalaikan prajurit dari tugas dan kewajibannya untuk cepat tanggap dan respek terhadap lingkungan. Akibatnya, banyak prajurit yang ditegur karena tidak melakukan penghormatan, tidak berdinas jaga dengan baik, bahkan rusak rumah tangganya, karena keranjingan komunikasi melalui media sosial.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya tugas yang dilaksanakan menjadi salah satu penyebab menurunnya kondisi mental prajurit. Diakuinya bahwa kondisi mental seperti ini sangat membahayakan TNI ke depan. Karenanya, dalam disertasi ini, promovendus menawarkan solusi penyempurnaan pembinaan mental bagi prajurit diantaranya, penguatan pemahaman agama bagi prajurit mulai dari rekrutmen (werving) hingga ke mata pelajaran agama di Rindam dan pelaksanaan kegiatan keagamaan di kesatuan=kesatuan. Husein berharap agar para unsur pimpinan dalam organisasi TNI Kodam IM peduli untuk menyelenggarakan penguatan pemahaman agama bagi prajuritnya. Ia menambahkan bahwa prajurit saat mengikuti pendidikan di Rindam, terlihat perbedaan antara yang memahami agama dan yang kurang memahami agama termasuk kedisiplinannya.
Tim penguji mengakui bahwa disertasi yang ditulis oleh Kolonel Ahmad Husein ini tergolong bagus terutama dalam penyusunan, penggunaan teori, bahasa dan analisanya. Tim penguji menyimpulkan dalam sidang tertutupnya dan diumumkan kemudian bahwa Kolonel Ahmad Husein dinyatakan Lulus dengan predikat sangat baik. Penguji berharap, agar aplikasi disertasi ini ditindaklanjuti di tingkat yang lebih tinggi di Mabes TNI dan TNI-AD, agar temuan penelitian ini nantinya menjadi contoh bagi seluruh satuan TNI.