TNI AD – Lebanon. Hari Kemenangan bagi umat Muslim adalah Hari Raya Idul Fitri. Perayaan hari kemenangan tersebut telah menjadi tradisi turun-temurun di Indonesia, ditunjukkan dengan cara pulang kampung atau mudik untuk berkumpul dengan keluarga.
Lain halnya dengan pasukan Kontingen Garuda UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) yang melaksanakan misi perdamaian dunia di Lebanon, merayakan hari kemenangan tersebut bersama para prajurit yang tergabung dalam misi perdamaian dunia dari negara lain, dengan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1438 H/2017 M berjamaah, bertempat di lapangan Camp Soedirman UNIFIL HQ Naqoura, Lebanon, Minggu (25/6/2017).
Kontingen Garuda UNIFIL yang dipimpin Kolonel Inf Surya Wibawa S., yang tengah bertugas di Lebanon membawahi beberapa satuan tugas yang berada di Naqoura diantaranya Satgas Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Force Protection Company (FPC), Military Community Outreach Unit (MCOU), Civil Military Coordination(CIMIC) Unit, Level II Hospital dan Staff Officer FC UNIFIL ini menggelar Shalat Idul Fitri yang merupakan suatu bentuk kemenangan dan kebahagiaan atas rahmat Allah SWT.
Hari Raya memiliki kesan tersendiri bagi prajurit, karena merayakannya di tengah misi perdamaian dunia dan tanpa mengurangi kesiapsiagaan dalam melaksanakan tugas. Demikian juga, saat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan juga mempunyai tantangan cukup berat sebab sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa di daerah operasi, disamping harus menyesuaikan waktu puasa yang lebih lama dibanding waktu puasa di tanah air yaitu sekitar 17 jam, serta jauh dari keluarga yang dicintai.
Ustadz Abdul Fatir Al Khautsar dalam khotbahnya menyampaikan, kemenangan akan terefleksi apabila tetap bisa mempertahankan kualitas ibadah, meskipun bulan Ramadhan telah berlalu tetapi kehidupan sehari-hari harus tetap lebih baik. “Selalu maningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan mengerjakan perintahnya dan menjauhi larangannya, akan membentuk kita menjadi pribadi yang soleh,” ujarnya.
“Mari kita selalu berkomitmen bahwa perbedaan yang ada janganlah dianggap musibah, namun pandanglah bahwa perbedaan itu menjadikan kita makin bersatu dalam wadah Pancasila untuk makin mencintai sesama,” tutur Abdul Fatir al khautsar.
Abdul Fatir Al Khautsar mengungkapkan, kemenangan dan pengorbanan merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. “Dengan pengorbanan tulus dan ikhas, jauh dari keluarga namun tetap semangat, karena Garuda tetap terpatri di dada. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan petunjuk yang terbaik dalam menjalankan tugas pengabdian kepada dunia, bangsa dan Negara,” pesannya.
Selesai khotib menyampaikan ceramahnya,kegiatan dilanjutkan dengan berjabat tangan untuk saling memaafkan dan selanjutnya menikmati makanan khas Idul Fitri ala Indonesia seperti lontong, opor ayam dan gulai kambing menjadi menu utama.