Tuban ( 21/10 ). Orang bijak mengatakan bahwa nasib suatu bangsa dimasa mendatang tergantung pada generasi muda dimasa sekarang, untuk itu perhatian terhadap generasi muda haruslah extra karena mereka akan menentukan nasib perjalanan suatu bangsa kelak.
Hal khusus yang menjadi perhatian selama ini adalah adanya kebiasaaan sebagian generasi muda usia sekolah khususnya tingkat SMP sampai dengan SMA atau yang setingkat adalah berjangkitnya kebiasaan malas belajar, dan menggunakan waktu belajarnya untuk kepentingan yang dinilainya membuat enak, santai atau merasa nyaman. Seperti main Game di saat jam belajar sekolah, berkendaraan bermotor tanpa menggunakan standart pengaman yang baik ( tanpa helm ), rekreasi pada jam – jam belajar, dan lain – lain.
Kebiasaan seperti itu jika tidak ada yang memperhatikan atau mengambil tindakan, maka akan menjadi trend kebiasaan remaja dan di khawatirkan akan membudaya, dan tentu saja bukan budaya yang baik, tetapi budaya yang dapat melemahkan SDM pemuda, dan berdampak langsung terhadap nasib bangsa dimasa yang akan datang.
Berkenaan dengan kondisi generasi muda kita tersebut, maka pada hari Selasa tanggal 20 Oktober 2015 pukul 10.00 di Ds. Margomulyo Kec. Kerek telah dilaksanakan Operasi Sayang yang digelar bersama antara Polsek Kerek, Koramil Kerek dan Satpol PP Kec. Kerek Kab. Tuban.
Polsek Kerek diwakili oleh Aiptu Albertus, Koramil Kerek diwakili oleh Serma A. Nurkhozin dan Satpol PP Kec. Kerek diwakili oleh Bp. Arifin.
Operasi yang digelar dengan obyek siswa – siswi sekolah yang melanggar jam sekolah, baik yang berkeliaran di jalan, maupun yang bersenang – senang main Game On Line di Warnet, serta tertib berlalu lintas, dilaksanakan dengan tujuan untuk menyelamatkan masa depan mereka secara pribadi, disamping penyelamatan pada generasi muda sebagai pembangun bangsa di masa yang akan datang, agar tidak terlalu jauh terhipnotis oleh kehidupan yang bersifat Hedonis ( menyenangkan, menurut mereka ), juga agar kepada para siswa – siswi memiliki rasa disiplin dalam mematuhi tata tertib sekolah.
Danramil 0811/14-Kerek, Kapten Inf Warsito ketika dihubungi melalui selulernya, membenarkan tentang adanya pelaksanaan operasi Sayang tersebut, dan dilaksanakan untuk memberikan Shock Terapi kepada para siswa – siswi agar mereka selamat dari pengaruh negatif kehidupan yang menurut mereka menyenangkan, tetapi sebenarnya malah merugikan. ( Penrem 082/CPYJ )