Lhokseumawe, Prajurit dan PNS TNI beserta keluarga besar Korem 011/Lilawangsa Laksanakan acara Peringati Nuzulul Qur’an 1435 Hijriah/ 2014 Masehi, kegiatan Nuzulul Qur’an berlangsung di Masjid Alfitrah Korem 011/LIlawangsa Setelah pelaksanaan Sholat Isya dan Tarawih berjamaah. Acara diawali dengan Pembaan Ayat Suci Al’Quran oleh Tgk Bardi Juara MTQ tingkat dewasa Kota Lhokseumawe, pembaca Saritilawah oleh PNS Meutia, Sambutan Komandan Korem 011/LW Kolonel Inf Hipdizah, dilanjutkan dengan penceramah oleh Ustadz Tgk. Drs. Ichwansyah MA. Diakhiri dengan Penutup Do’a Bersama. Senin (14/7) malam 2014.
Acara diikuti oleh para Perwira, Bintara, Tamtama, PNS TNI serta keluarga besar Korem 011/LIlawangsa, dan juga dihadiri Komandan Korem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Hipdizah beserta ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 011, Ny Ira Hipdizah beserta pengurus, Kasrem 011/Lilawangsa Letkol Inf Teguh Wiyono, Dandim 0103/Aut Letkol Inf Iwan Rosandryanto, Para Komandan Satuan Dinas Jawatan, Para Kasi dan Pasi Korem 011/LW, serta para jamaha yang hadir pada acara Nuzulul Qur’an.
Dalam Sambutan Komandan Korem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Hipdizah pada acara peringati Nuzulul Qur’an menyampaikan, Bahwa Nuzulul qur’an merupakan tonggak awal proses turunnyaAl-qur’an kepada Rasul yang mulia Muhammad Saw. Peringatan Nuzulul qur’an memiliki hikmah yang dalam bagi proses pembinaan keagamaan, terlebih kegiatan ini kita laksanakan dalam kondisi sedang melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan. Semoga kehadiran kita dalam mesjidini dapat menambah cakrawala pengetahuan keislaman sebagai bekal meningkatkan ibadah kita di masa yang akan datang.
Danrem 011/LW juga menambahkan, tentang makna peringatan Nuzulul Qur’an yang bertemakan ”DENGAN PERINGATAN NUZULUL QUR’AN 1435 H/2014 M, KITA MANTAPKAN IMAN DAN TAQWA SERTA KOMUNISASI SOSIAL PRAJURIT TNI DENGAN RAKYAT, GUNA MEMPERKOKOH PERSATUAN DAN KESATUAN”. Kepada para Prajurit, Pegawai Negeri Sipil Korem 011/Lilawangsa dan Ibu-Ibu Persit KCK Koorcab Rem 011 agar mampu mengimple-mentasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik dilingkungan tugas, keluarga maupun di tengah masyarakat.
Saya berharap di bulan ramadhan ini kita dapat lebih mengotimalkan kegiatan ibadah dalam rangka meningkatkan kesolehan pribadi dan kesolehan sosial melalui shalat tarawih, memperbanyak infaq dan sodaqoh serta membaca dan memahami isi alquran untuk meningkatkan pengamalannya.
Kitab Suci Al-qur’an yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril, pada dasarnya merupakan karunia terbesar bagi kehidupan umat islam dan bagi umat manusia secaraumum. Eksistensi Nabi Muhammad Saw sebagai penerima Wahyu, sesungguhnya diutus kebumi ini sebagaiRahmatanLil‘alamin,sehingga sangat tepat bila Al-qur’an yang merupakan kitab suci petunjuk umat, juga merupakan rahmat bagi semua makhluk di alam semesta ini.
Sebagai petunjuk yang benarbagi kehidupan manusia, Al-qur’an mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt serta hubungan manusia dengan sesama manusia. Isi petunjuk tersebut tidak pernah ketinggalan zaman, artinya Al-qur’an senantiasa aktual dan kontekstual jika dihadapkan dengan berbagai dinamika perubahan zaman. Dengan kata lain,Al-qur’an bukanlah petunjuk yang statis. Kalimat Iqro sebagai pembuka Wahyu pertama, membawa perubahan yang mendasar bagi peradaban manusia, dari peradaban jahiliyah yang gelap kepada peradaban terang yang diridhoi Allah SWT.
Perintah membaca(iqro)merupakanperintah yang paling berharga bagi umat manusia, karena membaca merupakan jalan yang mengantarkan manusia mencapai peradaban yang luhur dan menyelamatkan. Tidaklah berlebihan bila dikatakan membaca adalah syarat utama dalam menggali ilmu dan membangun peradaban mulia, semakin luas membaca semakin tinggi peradaban umat manusia.
Nuzulul Quran menjadi momentum efektif jika alquran dijadikan solusi mengatasi problem kehidupan. Untuk itu saya yakin apabila Masing-masing Prajurit dan Pns TNI Korem 011/Lilawangsa khususnya dapat menampilkan perilaku yang santun, perkataan yang bersih dan berdisiplin, mengendalikan diridari pengaruh negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, tegas tetapi lembut maka akan menciptakan kepribadian yang baik yang akan mendukung pelaksanaan tugas.
Selanjutnya kepada Drs. Ichwansyah MA. Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaannya menyampaikan uraian hikmah nuzulul quran pada kesempatan yang baik ini. Insak Allah tausiyah yang Ustadz sampaikan nanti akan menjadi betunjuk dan bimbingan bagi Prajurit TNI dan Keluarga besar Korem 011/LW didalam menjalankan ibadah. Maupun berbakti kepada Negara dan Bangsa.
Dalam tausiyah ustadz Drs. Ichwansyah MA mengatakan, Asal Usul dan Sejarah serta pungsi Al Quran Kitab Suci Agama Islam. Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril, dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5.
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti “bacaan” atau “sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (didalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu), jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.
Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: “Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut:
“Al-Qur’an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril A.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas”.