Dalam rangka peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70 tahun, Korem 041/Gamas menggelar seminar kebangsaan di Balai Prajurit Korem jalan Padang Harapan, Bengkulu. Seminar kebangsaan itu dihadiri 350 orang perwakilan seluruh elemen di wilayah Bengkulu, antara lain kepolisian, pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh adat, FKPPI, PPM, mahasiswa dan pelajar.
Dalam kegiatan seminar tersebut diisi oleh tiga narasumber, yaitu Danrem 041/Gamas Kolonel Inf Fajar Budiman, S.I.P, Danlanal Letkol Laut (P) M. Nizar Gadafi, SE yang diwakili oleh Palaksa Lanal Bengkulu Mayor Marinir Ihsanudin, S.Ag, dan Baksir Lair, S.E, M.Si mewakili Kesbangpol Provinsi Bengkulu dengan moderator Mayor Inf Liston Sinurat, S.Pd.
Komandan Korem 041/Gamas Kolonel Inf Fajar Budiman, S.I.P mengatakan seminar kebangsaan itu dilaksanakan serentak di semua daerah. Kegiatan itu diharapkan mampu menguatkan wawasan kebangsaan setiap warga dan menemukan solusi atas pelbagai permasalahan bangsa. Terlebih, Indonesia tengah dirundung banyak masalah yang mendesak untuk dicarikan jalan keluar.
Danrem menerangkan beberapa permasalahan yang merundung negara ini, antara lain kian lemahnya nilai mata uang rupiah, maraknya korupsi, dan ancaman terorisme. Di samping itu, maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika, potensi konflik antar-umat beragama dan kejahatan konvensional, seperti begal dan permasalahan lain juga menjadi perhatian untuk dituntaskan.
Dengan menyongsong 70 Tahun kemerdekaan RI ini, tentunya kita belajar dari Refleksi Sejarah merebut kemerdekaan, jangan sampai pengalaman itu terjadi sekarang ini, ancaman nyata bagi bangsa ini disamping banyaknya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh ketersediaan pangan, Mineral dan energy. Maka Proxy war atau perang proxy menjadi strategi pihak asing yang ingin menguasai dan Melemahkan NKRI. Proxy War jelas sudah terindikasi masuk ke wilayah Indonesia, di tandai banyaknya masuk Narkoba, Perkelahian antar pelajar, saling menjatuhkan antar lembaga Negara, konflik antar umat beragama dll.
“Kita waspadai proxy war, kalau di biarkan ini sangat membahayakan elemen dan kelangsungan hidup bangsa terutama generasi muda, generasi muda jangan mudah terpengaruh proxy war, peran pemerintah, Tokoh agama, Tokoh masyarakat saling bersinergi dalam menghadapi proxy war “.
Tentunya kewajiban kita sebagai Komponen bangsa termasuk Generasi Muda di dalamnya mempertahankan kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dan tindakan tindakan yang positif bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara, tandasnya.