
Abepura – Kasus permasalahan antara masyarakat Kompleks Perumahan Organda dengan Masyarakat Pegunungan yang beberapa waktu lalu terjadi masih belum menemui titik terang untuk berdamai.
Untuk itu, Danrem 172/PWY Kolonel Inf Tri Yuniarto, S.AP, M.Si beserta jajarannya menfasilitasi Perdamaian antara kedua pihak dengan mempertemukan antara tokoh pemuda, tokoh adat, tokoh Agama, baik dari Pegunungan Tengah Papua maupun dari IKEMAL (Ikatan Keluarga Maluku) di ruang kehormatan Makorem 172/PWY, Rabu (8/7). Tujuan dari pertemuan ini untuk dapat duduk bersama dan menyelesaikan kasus BTN Organda dengan baik secara kekeluargaan.
Dalam kesempatannya, Danrem menyampaikan agar masing-masing pihak menahan emosi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan dan tidak menyebar ke wilayah lainnya. TNI akan membantu pihak Kepolisian dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di kompleks perumahan Organda dan membantu untuk menangkap pelaku pembunuhan.
Dengan kejadian ini, sempat merembet isu-isu yang tidak mengenakan oleh masyarakat pegunungan. Untuk itu, pihaknya telah mengambil langkah-langkah melakukan pertemuan dengan para Tokoh-Tokoh adat yang ada di pegunungan dan Pemkab Jayawijaya, dimana pertemuan tersebut dilaksanakan di Polres Jayawijaya serta telah mengambil kesepakatan bahwa kejadian yang terjadi di kompleks perumahan Organda tidak sampai meluas ke daerah pegunungan. Saran dan Pendapat masyarakat kedua belah pihak akan ditampung dan disarankan ke Komando atas khususnya Kodam XVII/ Cenderawasih.
Diharapkan dengan kegiatan mediasi ini mampu mengambil hati masyarakat untuk saling membuka diri sehingga tidak terjadi konflik yang berkepanjangan di wilayah Korem 172/Praja Wira Yakhi serta dengan adanya mediasi yang dilaksanakan diharapkan dapat mensukseskan kegiatan KKR yang akan dilaksanakan di lapangan Trikora pada tanggal 9 Juli 2015 dengan mengundang Mahasiswa, masyarakat pegunungan dan masyarakat di kompleks perumahan Organda.